Senin, 11 Juni 2012

Satu kata satu tindakan

Integritas yaitu satu kata satu tindakan, artinya apa yang dikatakan A maka yang dilakukan A. Sulit menerapkan hal ini karena kita terbiasa untuk berjanji tanpa memikirkan terlebih dahulu apakah kita sanggup menepati janji kita. Seringkali kita kecewa dengan mulut manis orang yang berjanji tapi menghindar untuk menepatinya. Kita pun demikian, karena tidak ingin melihat orang kecewa maka kita memberi harapan-harapan yang kelak tidak kita tepati. Kita kalah dibandingkan merpati yang tak pernah ingkar janji.

Orang yang tidak bisa dipegang kata-katanya akan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Maka keluarlah pepatah diam itu emas, lebih baik diam daripada salah berbicara bila tidak paham akan masalahnya. Kebanyakan kita ingin didengarkan pendapat kita, dihargai keinginan kita, tapi kita jarang dan tidak peduli dengan pendapat dan mungkin kebutuhan orang lain. Ada kepuasan bila unek-unek kita diungkapkan dan lebih puas lagi jika orang lain merespon seperti yang kita harapkan. Namun ada beban bila kita yang menjadi pendengar karena kita diharapkan ikut merespon apa yang orang lain ungkapkan.

Kita ingin menjadi pembicara, seakan akan kita memiliki banyak pemikiran yang baik dan berguna bagi diri kita sendiri namun melibatkan orang lain. Kita ingin orang lain mengikuti apa yang kita bicarakan. Seperti kita mengharapkan orang lain memperlakukan kita, maka kita pun seharusnya memperlakukan mereka. Ketika kita ingin didengarkan maka kita pun bersedia mendengarkan orang lain. Ada hubungan timbal balik.

Perkataan kita harus kita pertanggung jawabkan sepenuhnya. Ketika kita ingin dipercaya oleh orang lain, maka kita harus berkata-kata yang benar dan lebih penting lagi, kita melakukan apa yang kita katakan. Terlebih saat ini kita melihat pemimpin-pemimpin keluarga, masyarakat, pemerintah banyak berkata-kata tapi tanpa tindakan. Siapa pun bisa berkata-kata tetapi tidak semuanya bisa melakukan apa yang dikatakannya.

Sekarang ini kita miskin orang-orang yang memiliki integritas yang baik, lebih banyak kita menemukan orang-orang yang bermuka dua seperti pemain sandiwara yang memerankan orang lain. Kepura-puraan bukan ketulusan yang banyak kita temui. Kita pun demikian, tanpa sadar terlibat didalamnya. Orang lain yang menilai kita, apakah kita memiliki integritas yang baik?

Kita bisa belajar dari hal-hal sederhana, berfikir panjang sebelum berkata-kata, berani menepati janji walaupun rugi, bertindak hati-hati dan selalu ingat bahwa ada Tuhan yang maha tahu apa yang kita perbuat.
Kita didalam kuasa Tuhan yang sanggup menolong kita yang mau belajar dan berusaha melakukan yang baik dan benar. Katakan apa yang kita pastikan itu baik dan benar. Maka kita juga yang akan menikmati hasilnya. Kata-kata tanpa perbuatan adalah sia-sia.