Rabu, 07 November 2012

Hukum yang terutama

Hukum yang terutama yang diajarkan Tuhan Yesus adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan kita. Setelah itu mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri.
Jika kita sudah melakukannya, maka hidup kita sudah sempurna.

Namun menjalankannya, memerlukan proses terus menerus karena keinginan daging kita adalah mementingkan diri sendiri dan menolak Tuhan.

Kalau kita mengasihi Tuhan dengan segenap hidup kita, maka kita percaya bahwa Tuhan sanggup memberkati dan menolong bahkan menyelamatkan hidup kita. Kita tidak akan melakukan hal-hal yang menyakiti hatiNya. Kita akan menjadi pribadi yang menyenangkan hatiNya. Kita mau hidup kita sama sepertiNya sebab kita mau taat pada FirmanNya.

Aplikasi dari kasih kita kepadaNya tertuang di dalam kasih kepada sesama kita, sebab bagaimana mungkin kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan, kalau sesama kita membenci sesama kita yang kelihatan. Tuhan telah menempatkan diriNya di dalam setiap manusia. Sebab itu, apapun yang kita perbuat kepada sesama kita, kita telah melakukannya seperti kepada Tuhan.

Ketika kita bertemu dengan Tuhan diakhir hidup kita, Tuhan tidak menanyakan berapa banyak harta kita, berapa besar prestasi kita, tetapi apa yang telah kita lakukan kepada sesama kita. Apakah hidup kita menjadi berkat bagi sesama kita atau menjadi beban mereka.

Lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan dan Tuhan akan melakukan bagianNya dalam hidup kita. Biarlah hidup kita untuk memuliakan NamaNya saja, tidak ada motivasi yang lain. Hidup tulus, taat, dan setia kepadaNya.


Jumat, 02 November 2012

Melangkah pasti

Banyak dari kita masih bertanya-tanya, apakah kita sudah berjalan sesuai kehendakNya? Kita seringkali terpesona melihat kesuksesan orang lain dan ingin menjadi seperti mereka. Kita sering juga mengkultuskan orang-orang yang kita anggap suci tapi akhirnya kecewa ketika mereka melakukan pelanggaran seperti kita. Contohnya pendeta yang pandai berkotbah namun tidak pandai dalam bersikap, bahkan menjadi batu sandungan yang membuat jemaatnya undur dari kebaktian.

Tidak ada orang yang sempurna. Jika ada orang yang mengaku dirinya orang suci, berarti dia melawan Tuhan.Setiap orang yang hidup di dunia ini adalah orang berdosa yang memerlukan Tuhan karena hanya Tuhan yang mampu menyucikan kita.

Setiap kita memiliki panggilan hidup masing-masing, bisa menjadi dokter, guru, pengusaha, karyawan dan lain-lain. Ada orang yang setelah menjadi dokter, lalu berubah profesi jadi pendeta dan lain sebagainya. Selama profesi itu sesuai dengan kehendak Tuhan dan membuat orang tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka itu patut ditiru dan diteladani.

Bila setiap profesi yang berkenan kepada Tuhan, dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka hidupnya akan berhasil dan menjadi berkat bagi banyak orang. Itulah arti hidup yang sesungguhnya yang harus kita perjuangkan. Bukan mencari hal-hal yang sia-sia dengan jalan pintas mencari kekayaan dan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara lalu mulai menebus kesalahannya dengan menjadi donatur di kegiatan sosial dan gereja.

Kita tidak bisa menebus dosa dengan dosa. Pertobatan yang ditutut oleh Tuhan ketika kita ingin hidup kita merdeka dari dosa. Melangkah pasti bersama Tuhan melakukan kewajiban kita masing-masing, jangan mau dipengaruhi oleh nasihat-nasihat yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Yakinlah bahwa kita tidak berjalan sendiri, ketika kita menerima Tuhan dalam hidup kita. Taatilah Firman Tuhan walaupun terasa berat dan melelahkan karena Tuhan tidak bisa pernah disesatkan oleh siapa pun juga, apa yang ditabur orang, itu yang akan dituainya.

Tetap kerjakan keselamatan kita dengan hidup takut dan gentar kepadaNya. Percayalah Dia akan menguatkan langkah kita menuju kesempurnaan bersamaNya.