Setiap orang berhak untuk memilih. Entah dia orang kaya atau miskin pasti bisa untuk memilih. Apakah memilih untuk berbuat baik atau jahat. Dalam menjalani hidup ini, kita akan menemukan banyak pilihan yang harus kita pilih atau memilih untuk tidak memilih. Setiap pilihan memiliki sebab akibatnya sendiri. Sebab itu sebelum memilih, kita harus mempertimbangkan dahulu secara cermat.
Banyak orang ketika ditanya arah hidupnya, mengatakan akan mengikuti arus, mengikuti kata hati, atau lihat saja nanti. Keadaan kita pun sekarang adalah akibat pilihan kita sebelumnya. Pasti ada penyesalan, kebanggaan akan pilihan kita walaupun kenyataannya pilihan kita pun dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan dan orang-orang di sekeliling kita.
Apapun yang telah terjadi, biarlah menjadi bagian dan pembelajaran bagi kita untuk terus bertumbuh agar karakter kita menjadi lebih baik lagi. Selama masih ada waktu, selama itu pula kita dapat memilih dengan benar apa yang seharusnya kita pilih.
Seperti Adam dan Hawa, ketika di taman Eden, diperhadapkan kepada pilihan untuk memilih pohon kehidupan atau pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Walaupun sudah dilarang untuk tidak memilih pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, tetap saja manusia tidak memilih pohon kehidupan yang pastinya tidak membuat manusia jatuh ke dalam dosa dan sebagai akibatnya diusir dari taman Eden.
Begitu juga bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua, mereka ditantang untuk memilih kehidupan dengan mengikuti Allah Israel atau kecelakaan dengan mengikuti dewa Baal. Mereka berjanji untuk memilih mengikuti Allah Israel agar mereka hidup, namun berjalannya waktu mereka juga menyimpang mengikuti dewa Baal. Tentu saja akibat dari pilihan mereka, ada harga yang harus dibayar.
Ternyata lebih mudah memilih daripada menjalani pilihan yang telah kita pilih, terutama pilihan yang membawa kepada kehidupan. Dengan ancaman sekalipun, kita bisa berkelit dari pilihan kita. Misalnya mengenai dosa, walaupun kita tahu dosa itu mendatangkan maut, tetap saja kita tidak mau melepasnya.
Sebab itu Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihiNya, maksudnya Allah yang memberikan pilihan untuk mengikutiNya adalah Allah yang tidak membiarkan kita sendirian menjalani pilihanNya. Bisa saja kita mengalami kendala dan kejatuhan saat kita menjalani pilihanNya, namun janganlah membuat kita patah semangat untuk bangkit kembali. Tetap kerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar kepada Allah bukan karena Allah kita menakutkan tetapi karena kita menghormatiNya.
Tidak menjadi masalah sejak kapan kita menjadi pengikutNya, apakah kita dipanggil sejak bayi, anak-anak, remaja, dewasa atau tua sekalipun, perkenalan kita dengan Tuhan diharapkan akan terus berkembang dan menghasilkan buah sebab kebenaranNya adalah bukan kita yang memilihNya tetapi Dia yang memilih kita untuk diselamatkan, namun hasil akhirnya tetap ditangan kita, apakah kita memilihNya atau tidak.
Contoh yang baik seperti penjahat di sebelah kanan Tuhan Yesus, memilih untuk percaya kepadaNya, tidak seperti penjahat di sebelah kiri yang menghujatNya. Akibatnya penjahat di sebelah kananNya diselamatkan dan hidup bersama-sama di Firdaus.
Pilihlah kehidupan di dalam Tuhan Yesus