Ketika manusia jatuh dalam dosa, maka pikiran kita tidak bisa berfikir secara sehat lagi. Kita cenderung untuk berbuat dosa. Kita hidup menuruti hawa nafsu yang dikuasai oleh si jahat. Ketika kita diselamatkan dengan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, kita mulai menjalani hidup yang baru dengan pola pikir yang diperbaharui oleh Firman Allah. Kita menjadi manusia yang waras, yang sehat akal budi dan pikirannya.
Namun tidak selalu keadaan kita waras sebab tergantung diri kita sendiri yang memberi makan kepada roh kita agar tetap waras. Jika kita mengisi hati dan pikiran kita dengan hal-hal yang melanggar Firman Tuhan, maka roh kita menjadi lemah, tetapi jika kita mengisinya sesuai dengan Firman Tuhan, maka roh kita menjadi kuat dan membuat pikiran kita tetap waras.
Jika kita melihat gaya hidup manusia duniawi yang mengejar kesenangan dan kenikmatan hidup saja maka apa yang kita anggap tidak waras, menjadi waras bagi mereka. Mereka tidak pikir-pikir lagi untuk membeli tas yang mahal tetapi tidak mau menolong orang lain yang membutuhkan pertolongannya, padahal bantuan yang mereka berikan tidak lebih besar dari pengeluaran mereka yang sia-sia itu. Kita juga pun tidak luput dari kesalahan akibat ketidakwarasan kita.
Kita juga mudah terseret untuk ikut-ikutan gaya hidup mereka karena kita mulai membandingkan kehidupan mereka yang sepertinya sangat menyenangkan. Kita kadang lupa kalau suatu kelak kita akan mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan akibat dari ketidakwarasan kita. Sangat perlu untuk mempertahankan kewarasan kita dalam menghadapi kenyataan hidup yang sangat tidak menentu ini dengan bijaksana.
Tanpa kewarasan, kita akan mudah terseret, terhimpit, tertipu dan masih banyak lagi kerugian yang akan kita alami. Tetaplah isi hati dan pikiran kita dengan Firman Tuhan dan lakukanlah itu dengan setia. Maka kita akan melihat pertumbuhan roh dan jiwa kita semakin sehat dan dewasa sesuai dengan yang Tuhan mau. Dengan sendirinya, kita akan menjadi saksi Kristus yang menerangi dunia ini lewat perbuatan dan perkataan kita. Seperti dikatakan jagalah hati kita dengan kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan yang sesungguhnya. Tuhan Yesus menyertai kita yang selalu rindu akan pimpinanNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar