Minggu, 07 September 2014

Hutang nyawa

Nyawa atau biasanya disebut hidup, pasti dimiliki setiap mahluk di bumi ini. Kita diciptakan Tuhan dengan nyawa yang membuat kita bisa beraktifitas sehari-hari. Jika kita kehilangan nyawa, maka kita mati atau tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tidak ada gunanya lagi orang yang tidak memiliki nyawa di dunia ini. Hidupnya selesai disini, tak bisa hidup untuk kedua kalinya lagi, kesempatan hidup di bumi hanya satu kali dan selesai jika nyawanya dicabut Sang Pencipta.

Masalahnya kita belajar dari kebenaran Firman Tuhan bahwa ada kehidupan lagi setelah kita mati di bumi ini. Setelah kesempatan hidup kita selesai disini, kita akan pindah tempat ke alam kekekalan, tidak ada batas waktunya. Di alam kekekalan ada dua tempat, surga yang kekal atau neraka yang kekal. Sekali kita masuk ke salah satu tempat itu, tidak ada kesempatan lagi untuk pindah. Kesempatan hanya satu kali, tidak ada kesempatan untuk kedua kalinya.

Kita tahu bahwa surga itu adalah tempat penuh sukacita, damai sejahtera, bahagia, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Sebaliknya neraka itu tempat penuh derita, kesusahan, kesedihan, penyesalan dan hal-hal menakutkan lainnya. Walau kita yang masih hidup di dunia ini belum pernah melihatnya, namun kita membaca dari Firman Tuhan dan kita mempercayainya. Sebab itu kita pasti mau memilih surga sebagai tujuan hidup kita setelah kita meninggalkan dunia ini.

Celakanya, manusia telah jatuh ke dalam dosa karena keinginan hatinya, sehingga neraka yang seharusnya untuk hanya untuk iblis menjadi tempat kita juga sebagai tempat penghukuman bagi yang berdosa. Namun Tuhan begitu mengasihi kita sehingga Dia memberi diriNya untuk menggantikan hukuman kita supaya kita tidak masuk ke neraka. Kita berhutang nyawa kepada Tuhan karena Dia telah membayar hutang dosa kita melalui kematianNya di kayu salib.

Kita menjadi orang yang merdeka yang memiliki hidup di dunia ini dan hidup kekal nanti setelah kita mati. Seumur hidup kita, kita harus menyadari bahwa kita bukan pengikut iblis lagi, tetapi pengikut Penebus kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sebagai pengikutNya, kita harus maengasihi dan menuruti segala perintahNya selama-lamanya.

Sebagai orang yang berhutang nyawa, maka tidak ada satu hal pun yang kita miliki untuk diri kita sendiri  sebab hidup kita pun milikNya dan kita patut bersyukur sebab kita diselamatkan. Hutang nyawa dibayar dengan nyawa, hidup kita hanya untuk Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar