Minggu, 21 Desember 2014

Mati

Berapa lama kita hidup di dunia bukan perkara penting, tetapi berapa banyak tugas yang telah kita selesaikan di dunia, itulah yang terpenting. Jika kita hidup panjang di dunia ini, tetapi kebanyakan waktu kita, kita pergunakan untuk melakukan hal yang sia-sia, maka kita tidak menghargai kesempatan yang Tuhan beri dengan baik. Percuma kita hidup di dunia ini, jika hidup kita tidak berguna bagi Tuhan dan sesama, hanya menjadi beban orang lain.
Tetapi jika kita dengan kemampuan yang kita miliki, kita pergunakan untuk kebaikan kepada Tuhan dan sesama, maka kita telah melakukan bagian dan tugas kita dengan baik. Bagian kita adalah melayani Tuhan melalui sesama kita dengan perbuatan, perkataan dan pikiran kita. Kesempatan hidup kita adalah pelayanan yang harus kita kerjakan sampai akhir hidup kita sebab kita akan mempertanggungjawabkannya ketika kita menghadap Tuhan.
Tidak perlu iri hati kepada orang lain yang hidup menurut kehendaknya sendiri dan kelihatannya bahagia, karena mereka akan menyesal di akhir hidupnya dan segalanya sudah terlambat karena tidak ada kesempatan kedua setelah kita mati. Jangan takut hidup, meskipun hidup ini pasti ada masalah dan jangan takut mati, karena ada jaminan hidup kekal yang  disediakan bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus.
Mau hidup lama atau singkat di dunia ini, pastikan tugas kita sudah selesai. Tuhan selalu bersama kita sekarang dan selama-lamanya. 2 Timotius 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Apakah kita bisa berkata seperti itu ketika kita mati atau masih banyak tugas yang belum selesai dan menyisakan masalah bagi orang yang kita tinggalkan di dunia?
Berbahagialah kita ketika kita mati dengan tugas yang  sudah selesai. Mission is completed:-)

Minggu, 14 Desember 2014

Kebetulan

Sering kita mendengar istilah kebetulan pada sesuatu yang terjadi tanpa perencanaan sebelumnya. Misalnya kita bertemu teman lama saat kita mengunjungi suatu tempat secara tiba-tiba. Kita terkejut dan mengatakan itu kebetulan sekali. Kita tidak mempersiapkan diri untuk suatu acara dan tiba-tiba acaranya batal.

Peristiwa kebetulan bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Bisa jadi kebetulan membawa keuntungan dan kerugian, membawa kebahagiaan dan kesedihan. Itulah kenyataan hidup yang akan kita temukan sehari-hari.

Namun dibalik semua kebetulan itu, kita sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita boleh mengamini bahwa segala sesuatu bisa terjadi hanya karena seijin Tuhan. Tidak mungkin sesuatu terjadi tanpa sepengetahuanNya. Dia maha tahu dan maha kuasa dan Dia pengatur seisi dunia ini.

Jadi bagi kita yang masih takut dan ragu-ragu menjalani hidup ini, kita bisa memiliki kepastian bahwa tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semua yang terjadi dalam hidup ini ada maksud dan tujuan Tuhan agar kita lakukan. Tuhan menciptakan kita dengan harapan agar kita melakukan kehendakNya.

Tuhan berbicara kepada kita melalui FirmanNya dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. FirmanNya mengajar banyak hal agar kita hidup bijaksana dan berhikmat sehingga hidup kita memiliki pengaruh yang baik bagi sesama dan menyenangkan hati Tuhan.

Amsal 22:2 Orang kaya dan orang miskin bertemu, yang membuat mereka semua ialah Tuhan

Minggu, 07 Desember 2014

Dewasa

Ada yang bilang, menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu pilihan. Berarti dewasa tidak ditentukan oleh usia seseorang. Menjadi dewasa didapatkan melalui pengetahuan, pengasuhan dan pengalaman. Secara normal, seiring usia bertambah, maka semakin bertambah dewasa juga dalam segala hal, perbuatan, perkataan dan pikiran.
Seringkali kita bersikap seperti anak kecil walaupun kita bukan anak kecil lagi. Kita masih bersikap egois, mementingkan diri sendiri dan tidak bisa mengendalikan diri. Kita tidak mau mengasihi orang lain karena mereka tidak sepaham dengan kita. Kita hanya mau dimengerti tanpa mau mengerti orang lain.
Cerminan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita belajar banyak hal melalui Firman Tuhan. Namun menjadi pembaca saja tidak cukup, harus dilakukan juga sebagai bukti kita mengamini FirmanNya.
Cara paling efektif untuk mendewasakan kita adalah melalui masalah, sesuatu yang sangat ingin kita hindari dalam menjalani hidup. Padahal melalui masalah, akan kelihatan sikap kita untuk menyelesaikannya. Ada yang melarikan diri, marah, sedih, kecewa, menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan.
Bagi yang sudah dewasa, maka kita seharusnya mencari Tuhan, apa maksudnya masalah ini terjadi dalam hidupnya sebab Tuhan maha tahu. Bisa saja masalah terjadi karena sikap kita yang salah sebelumnya, ujian hidup dan cara Tuhan menarik perhatian kita yang suam suam kuku.
Ketika kita tahu penyebabnya, maka lakukan apa yang bisa kita kerjakan, mulai bersikap benar, melakukan kasih dan minta pertolongan Tuhan karena Tuhan maha kuasa dan maha pengampun. Bersabar menantikan pertolongan Tuhan dengan tidak bersungut-sungut sebab janjiNya pasti digenapi.
Menjadi dewasa memang tidak mudah, namun harus dikerjakan sampai Dia datang menjemput kita sebagai mempelaiNya yang dewasa dan bijaksana. Hanya orang dewasa yang layak untuk menjadi mempelaiNya. Mat 25:1-2 Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima diantaranya bodoh dan lima bijaksana.