Jumat, 27 April 2012

Penguasaan diri

Kita diciptakan dengan berbagai karakter yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh keturunan, keluarga, lingkungan dan berbagai macam hal.Ada yang mudah marah, sabar, cuek, sembrono, semua terlihat bila kita hidup bersamanya. Kita biasanya akan mencari teman-teman yang tidak terlalu jauh berbeda dengan karakter kita.Namun kita akan selalu dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda karakter dan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana kita berada.

Keberadaan kita bisa mempengaruhi lingkungan dan kehidupan kita. Kita bisa membuat lingkungan kita menjadi menyenangkan atau tidak. Penguasaan diri sangat penting untuk dipupuk setiap saat agar kita terhindar dari hal-hal yang merugikan kita. Berfikir panjang sebelum melakukan dan berkata sesuatu adalah tindakan bijaksana. Tidak semua apa yang kita pikirkan baik untuk dikatakan atau dilakukan karena tidak semua orang bisa menerimanya.

Memang tidak menyenangkan untuk menguasai diri jika kita bisa melakukannya tetapi kita memilih untuk tidak melakukannya. Penguasaan diri erat kaitannya dengan emosi kita. Kita bisa berbicara secara baik-baik kepada seseorang daripada berbicara secara kasar hanya untuk menarik perhatiannya. Kita bisa menahan emosi untuk bersabar antri di jalan yang macet daripada berebut jalan yang bisa menyebabkan keadaan bertambah kacau.
Masih banyak contoh penguasaan diri yang harusnya kita terapkan dalam menjalani peran kita masing-masing.

Mengapa penguasaan diri baik untuk dilakukan? Karena segala sesuatu ada aturannya. Kita tidak bisa semena-mena berbuat dan berkata-kata, terlebih kepada orang lain dan diri sendiri. Kita bisa merubah situasi menjadi baik atau buruk. Kitalah yang menentukan, sebagai mahluk yang paling tinggi derajatnya dibandingkan ciptaan Tuhan lainnya, kita diberi hikmat dan akal budi untuk mencerminkan sikap sesuai dengan derajat kita.

Jika kita adalah anak raja, maka sikap kita harus mencerminkan sebagai anak raja bukan anak gembala. Anak raja memiliki hak dan kewajiban sebagai anak raja, demikian juga anak gembala memiliki hak dan kewajiban sebagai anak gembala. Secara universal, kita adalah ciptaan Tuhan yang memiliki hak dan kewajiban sebagai ciptaan Tuhan. Sejatinya sejak kecil kita diajarkan moral yang baik agar menjadi orang baik.

Penguasaan diri tidak sama dengan berpura-pura karena penguasaan diri akan memberi dampak yang baik dan bersifat panjang sedangkan berpura-pura hanya bersifat sesaat saja dan biasanya akan terbongkar aslinya suatu saat. Penguasaan diri untuk kebaikan dan berpura-pura untuk kebohongan.Belajar menguasai diri sendiri sebelum kita dikuasai oleh orang lain. Kita memiliki kebebasan untuk menguasai diri kita dengan kemauan dan tekad yang kuat.

Orang yang menguasai diri mengasihi dirinya karena dia tahu dirinya berharga dan tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang akan merugikan dirinya. Bahkan dia menjadi teladan bagi orang lain dan hidupnya menjadi berkat bagi sesamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar