Rabu, 08 Agustus 2012

Bebal

Kita seringkali dibuat kesal dengan orang bebal. Kita sudah mengajarkan yang benar, tapi yang dilakukan sebaliknya. Tidak bisa dipungkiri, kebiasaan lama sulit diubah, perlu proses dan ketekunan. Mungkin bagi sebagian orang, apa yang dikerjakan adalah baik menurut pendapatnya sehingga ketika diarahkan untuk berubah, menjadi sulit untuk dilakukan.Misalnya ketika kita terbiasa untuk berbohong, ketika kita diajarkan untuk berkata jujur, maka akan mengalami banyak kendala dalam penerapannya sehari-hari.

Padahal berkata jujur adalah sesuatu yang baik, yang seharusnya menjadi kebiasaan hidup kita. Seringkali juga kita mengabaikan peringatan karena untuk berubah dari kebiasaan lama kita tidaklah menyenangkan. Ada hal-hal yang kita sukai yang harus dilepaskan. Berpindah dari yang mudah dilakukan kepada hal-hal yang sepertinya sulit karena belum bisa atau terbiasa.

Tidak ada batasan umur untuk belajar menjadi lebih baik. Bahkan semakin bertambah umur, diharapkan kita semakin baik sebab semakin dekat kita akan menghadap Sang Pencipta untuk memberikan pertanggungjawaban. Hidup ini adalah waktu kita untuk belajar menyadari banyak hal yang harus dicapai yaitu kesempurnaan hidup. Ada maksud dan tujuan Tuhan menciptakan kita yaitu untuk melakukan kehendak dan rencanaNya.

Ketika kita hidup diluar rancanganNya, maka kita sebenarnya hidup sia-sia dan tak memiliki arah dan tujuan sehingga mudah sekali kita menjadi putus asa dan jauh dari damai sejahtera. Orang yang bebal tidak akan memiliki hidup yang baik, baginya hidup hanya sekali, nikmati dan selesai sudah.

Jangan kita menjadi orang bebal, tetapi menjadi penurut FirmanNya karena hidup kita terlalu berharga untuk disia-siakan. Kita akan menyesal jika kita tidak memulai dari sekarang untuk tidak jemu-jemu belajar menjadi lebih baik. Sebebal-bebalnya kita, ketika kita mau untuk berubah maka akan ada hasilnya. Proses yang dilewati walaupun menyakitkan tapi akan membawa kebaikan bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar