I Timotius 4:12
Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Seorang pengendara motor tampak ragu-ragu, menoleh ke kanan ke kiri, akhirnya dengan nekat dia melawan arus jalan raya lalu berbelok di putaran. Rupanya dia mau berputar arah tetapi jalan menuju putaran masih jauh jika dia mengikuti arah lalu lintas yang benar. Sepertinya bukan hanya dia saja yang melawan arus, tapi beberapa motor, sepeda, bajaj ikut meramaikan pelanggaran berjamaah itu. Sudah lumrah pemandangan seperti itu kita temui di jalan raya yang ramai.
Orang tidak peduli lagi dengan peraturan lalu lintas yang dibuat agar semua pengguna jalan bisa tertib dan aman menggunakannya. Tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri, apalagi keselamatan orang lain. Hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Alih-alih mempersingkat waktu perjalanan, jika apes, terjadi kecelakaan akibat melanggar lalu lintas. Seringkali bukan hanya pelaku yang mengalami kerugian tapi orang yang sudah taat peraturan terkena getahnya, ikut celaka.
Tidak tegasnya dan kurangnya aparat keamanan lalu lintas dalam berjaga-jaga membuat tidak jeranya para pelanggar lalu lintas tersebut. Peraturan yang dibuat dianggap angin lalu saja. Kita mungkin mau mulai taat peraturan, tetapi kenyataan di jalanan kadang-kadang membahayakan kita sendiri jika kita tidak mengikuti peraturan/hukum jalanan yang dianut sebagian besar pengguna jalan raya. Tidak sabarnya pengguna jalan, ingin cepat sampai tujuan masing-masing, semakin sempitnya jalanan yang digunakan beramai-ramai membuat semakin ruwetnya jalanan. Asal bisa mengendara kendaraan saja tidak cukup, tapi kita perlu keahlian untuk bermanuver jika dalam keadaan mendesak.Jika kita sering berkendara, maka kita akan tahu apa maksudnya bermanuver.
Ilmu berkendara harus dipraktekan sesering mungkin jika kita ingin mahir. Pengalaman di jalan tidak ada di kamus mana pun yang bisa dipelajari hanya melalui teori saja. Kita harus learning by doing, practice make prefect.
Namun sebenarnya kita bisa taat pada peraturan jika peraturan ditegakkan setegak-tegaknya. Peraturan/hukum dibuat untuk ditaati bukan dilanggar. Hal ini harus ditegaskan, dipaksa untuk dilaksanakan bahkan harus, jika kita ingin melihat semua orang taat hukum demi kebaikan kita bersama. Hal-hal kecil jika dibiarkan dilanggar, maka akan merembet makin besar. Kapal yang bocor masih skala kecil, harus segera ditambal, sebelum makin besar kebocorannya dan akan menenggelamkan seluruh kapal. Sikap cuek dan masa bodo harus kita hilangkan karena kita sendiri yang akan menderita dan mengalami kerugian.
Dalam segala hal, kita tidak boleh membiarkan yang tidak benar menjadi kebiasaan. Kita tidak bisa membiasakan diri dalam hal yang tidak benar dan kita bisa memulainya dari diri kita sendiri. Dengan hikmat dan pertolongan Tuhan Yesus, Sang Sumber Segala Hikmat, kita dimampukan untuk berbuat benar dan menjadi teladan yang benar bagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar