Kamis, 24 Mei 2012

Miskin

Kita pasti marah kalau disebut miskin karena dianggap sebagai penghinaan. Kita sering mengasumsikan miskin sebagai kekurangan materi. Tidak ada orang yang mau hidup miskin termasuk mereka yang dikategorikan golongan tidak mampu alias miskin. Kita berusaha untuk belajar menjadi orang pintar sehingga mendapatkan pekerjaan yang baik dan kita tidak menjadi miskin. Kita menabung selagi kita bisa bekerja agar nanti kelak ketika kita sudah tidak bekerja, kita tetap memiliki uang alias tidak miskin.

Namun miskin bukan saja berbicara mengenai materi atau uang. Lebih dari itu, banyak hal yang kita tidak sadari kalau kita sebenarnya miskin. Miskin belas kasihan, miskin pengetahuan, miskin kesabaran, dan masih banyak lagi yang mengurangi nilai kita sebagai manusia. Kita kekurangan alias miskin akan hal-hal yang penting dalam hidup ini. Kita seringkali mengejar kekayaan materi dunia ini untuk keinginan yang tidak pernah bisa terpuaskan. Ketika kita sudah kaya, kita  melakukan tindakan korupsi agar bertambah kaya, menimbun harta untuk beberapa keturunan dengan cara yang tidak benar, padahal kita sebenarnya sangat miskin.

Miskin akan beryukur atas berkat yang kita peroleh akan membuat kita menjadi manusia serakah dan jauh dari damai sejahtera. Kita mungkin dapat memperoleh kekayaan materi dengan cara yang tidak benar  tetapi kita tidak bisa menikmatinya sebab kita akan selalu dikejar ketidakpuasan dan ketakutan akan hukuman. Baik hukuman di dunia ini dan di dunia setelah kita mati.

Masing-masing kita memiliki kemiskinan yang harus kita perbaiki. Kalaupun kita kaya secara materi maka seharusnya kesempatan kita untuk memperkaya karakter kita semakin terbuka. Kalaupun kita miskin secara materi maka bukan menjadi alasan untuk kita menjadi miskin secara karakter, justru ada kebahagian jika kita kaya dalam kemiskinan kita karena bukan kekuatan kita untuk menjadi kaya tetapi kuasa Tuhan yang menjadikannya.  

Senin, 21 Mei 2012

Mementingkan diri sendiri

Kita cenderung untuk mementingkan diri sendiri, kita tidak peduli dengan sekitar kita. Ketika keselamatan kita terancam, maka kita akan melarikan diri daripada repot-repot menyelamatkan orang lain. Ketika kita senang, kita menikmatinya sendiri dan ketika kita susah, kita iri hati dengan kesenangan orang lain. Kita ingin orang lain susah dan kita hidup senang. Ketika kita berbuat baik, kita mengharapkan dilihat dan dipuji orang lain, ketika kita melakukan kesalahan, kita ingin orang lain memaafkan kita namun ketika orang lain merugikan kita, kita ingin segera membalasnya setimpal bahkan mungkin lebih.

Begitulah sedikit gambaran kehidupan kita di bumi ini. Hanya sebagian sedikit orang yang memiliki hati yang tulus mengasihi sesamanya dan memiliki hati yang luas untuk memaafkan. Diperlukan pengorbanan baik secara fisik maupun mental untuk menjalaninya. Hal itu tidak bisa terjadi secara instan karena perlu waktu dan proses yang harus dilalui. Kalau terjadi sesaat maka itu hanyalah tipuan yang bersifat sementara. Dengan kekuatan manusia, tidak seorang pun sanggup melakukannya. Kita memerlukan Tuhan yang memampukan kita untuk tidak hidup untuk diri sendiri. Sebab Tuhan telah memberikan teladan yaitu memberikan hidupnya bagi kita.

Kita manusia yang egois telah dikasihi oleh Tuhan Yesus yang telah mati menebus kita agar kita beroleh hidup yang kekal. Kasih inilah yang membentuk karakter kita menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Semakin kita menyadari kasih Tuhan, semakin kita dapat melepaskan kepentingan kita ganti kepentingan orang lain. Hati kita diubahkan dari hati yang keras menjadi hati yang lemah lembut yang tidak tahan melihat penderitaan orang lain. Kita mau mengasihi karena Tuhan telah mengasihi kita. Apa yang kita perbuat kepada sesama kita akan diperhitungkan seperti kita melakukannya kepada Tuhan.

Pengorbanan kita tidak mungkin mengalahkan pengorbanan Tuhan kepada kita. Dunia ini miskin dengan belas kasihan, yang terjadi hari-hari ini adalah kekerasan, ketamakan, kejahatan, kebohongan dan penghujatan kepada Tuhan yang benar. Ketika kita mulai melepaskan kepentingan kita, kemungkinan besar kita akan mengalami kerugian, tetapi kita tidak akan kehilangan kasih dan damai sejahtera karena Tuhan yang adalah kasih dan damai sejahtera itu ada di dalam kita dan tidak seorangpun bisa mengambilnya dari kita. Kasih mengalahkan kejahatan sebab Tuhan itu kasih dan membenci kejahatan. Akar kejahatan adalah mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita perbuat bukanlah urusan kita dengan sesama melainkan urusan kita dengan Tuhan pada akhirnya, sebab itu pikirkanlah baik-baik sebelum kita bertindak.

Kamis, 10 Mei 2012

Mujizat

Ketika kita mengalami masalah yang pelik, seringkali kita mengharapkan adanya mujizat terjadi agar masalah tersebut secepatnya berlalu. Ketika kita melihat orang lain mengalami mujizat, kita iri dengan mereka, seakan-akan mereka adalah orang pilihan yang berhak mengalami mujizat. Namun jika kita mendengar kisah mereka sebelum mengalami mujizat, kita akan terkejut karena sebelum mereka mengalami mujizat, ada rangkaian kisah yang menyakitkan yang harus mereka alami. Mungkin kita tidak sanggup menghadapinya jika kita ada di pihak mereka saat itu. Memang hanya orang pilihan yang sanggup untuk menghadapi masalah besar yang akan menerima mujizat besar jika mereka bertahan.

Tidak mungkin kita membunuh seekor nyamuk dengan bom atom, begitulah kita yang bermimpi mendapatkan mujizat tanpa masalah. Tidak ada orang yang mau mencari masalah kecuali orang itu memang bermasalah. Mujizat masih terjadi hingga saat ini. Mujizat adalah salah satu campur tangan Tuhan ketika kita berserah kepadaNya. Kalaupun tidak terjadi mujizat, pasti ada rencana yang indah dibalik semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Tuhan tetap mengasihi kita dengan adanya atau tidak adanya mujizat. Tuhan lebih tahu yang terbaik buat kita. Kalau mujizat membuat kita menjadi baik maka akan terjadi, itupun kalau kita siap menghadapi masalah terlebih dahulu. Kalau mujizat membuat kita menjadi sombong, maka lebih baik tidak perlu terjadi dalam hidup kita.

Kita hanya perlu percaya bahwa ada Tuhan yang mengatur dan memelihara hidup kita. Masalah besar dan kecil, kita hadapi tidak sendirian. Kita tidak perlu berputus asa ketika masalah yang kita hadapi tidak selesai juga. Kita masih bergumul menghadapinya dan kenyataannya selama kita hidup, kita akan bertemu dengan masalah. Mujizat bukan tujuan utama hidup kita, bukan karena kita tidak mau bertahan lebih lama lagi, karena kalaupun kita bertahan dan bertekun, itu pun mujizat yang terjadi dalam hidup kita. Kalau kita mengalami mujizat, kita patut bersyukur kepada Tuhan dan kita lebih mengasihiNya, kalau mujizat tidak terjadi, kita pun patut beryukur kepada Tuhan dan lebih mengasihiNya karena di dalam Tuhan ada pengharapan yang membuat kita kuat menjalani hidup ini.


Kamis, 03 Mei 2012

Kesabaran

Kita menginginkan hidup kita berhasil. Keberhasilan memerlukan kesabaran. Kesabaran berarti melewati suatu proses untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Seringkali kita mau proses yang cepat tapi mau hasilnya memuaskan. Kita mau berhasil dalam pekerjaan kita tapi kita kadangkala tidak mau bersabar untuk menjalani masalah dan kesulitan yang pasti ada. Kita mencari jalan tersingkat mungkin jika ada untuk meraih keberhasilan. Padahal lewat masalah dan kesulitan hidup, pasti ada pelajaran yang kita dapatkan.

Ketika kita masih kecil, kita belajar berjalan, kadangkala tejatuh dan merasa sakit, namun lewat saat terjatuh itu kita belajar bagaimana berjalan yang baik. Kita belajar bersabar untuk terus mencoba berjalan sampai akhirnya kita bisa berjalan bahkan berlari. Kesabaran akan memberikan hasil karena didalam kesabaran terdapat kepercayaan bahwa usaha yang dilakukannya akan berhasil. Kesabaran akan menghidarkan kita dari masalah yang lebih besar.

Petani dengan sabar menabur benih dengan tekun dan akan menuai hasil panennya. Sabar berarti aktif melakukan bukan pasrah tanpa usaha apa-apa. Kesabaran menghadapi tekanan, masalah, dan tantangan hidup akan membuat kita semakin kuat untuk mencapai keberhasilan. Tidak ada jalan singkat untuk berhasil. Semua sudah ada aturannya dan kita diwajibkan untuk menjalaninya. Seperti kata pepatah semua indah pada waktunya dan orang sabar disayang Tuhan. Orang yang disayang Tuhan pasti menuruti apa yang dikatakanNya.