Pernahkah kita merasa kalau Tuhan tidak peduli dengan hidup kita? Sepertinya kita berjalan tersendat-sendat, sementara orang lain berjalan lancar-lancar saja. Memang kita akui kalau kita tidak serius melakukan kehendak Tuhan, kita hanya memilih bagian yang mudahnya saja, yang nyaman buat kita. Tapi kita bisa berdalih kalau kesempatan itu jauh dari hidup kita sehingga kita tidak bisa berkembang. Memang kesempatan harus diraih, bukan dibiarkan lewat begitu saja.
Masing-masing kita memiliki karakter yang berbeda-beda, sesuai pemberian dari Tuhan, ada yang berani, pemalu, ragu-ragu, cuek bebek dan lain-lain. Tapi semua itu berguna dalam pandangan Tuhan dan Dia sabar menghadapi kita apa adanya, asalkan kita mau terus menerus berusaha dan berjuang melakukan yang terbaik.
Pasti kita pernah mengalami pertolongan Tuhan disaat mendesak, ketika kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Penulis pernah merasakan itu, ketika menyeberang jalan raya. Tanpa sengaja lampu lalu lintas belum merah, penulis langsung menyeberang mengikuti orang di depannya yang juga tidak memperhatikarn lampu lalu lintas. Ketika itu ada taxi yang datang dengan kecepatan tinggi, seolah-olah tidak mau berhenti meskipun ada orang yang menyeberang. Dalam keadaan bingung di tengah jalan, penulis merasakan ada tangan tak terlihat menarik tangan penulis sampai ke tepi jalan. Bisa dibayangkan bila tidak ada yang menarik tangan penulis, sudah pasti ditabrak taxi itu.
Pernah juga penulis membonceng ibu naik motor, ketika di tengah jalan, jalanannya tidak rata, motor oleng kesana kemari, sementara bus besar di belakang tidak mau memperlambat jalan dan menyuruh penulis meminggirkan motornya ke tepi. Waktu hampir jatuh, penulis merasakan ada tangan yang tidak terlihat memegang tangan penulis dan mengarahkan arah setir untuk menepi sehingga terhindar dari tabrakan dengan bus itu.
Belum sampai disitu, ketika penulis sakit keras sehingga berjalan oleng, tetapi ada tangan tak terlihat menuntun penulis sampai di rumah dengan selamat. Hal-hal ajaib tidak bisa dijelaskan dengan teori manusia sebab Tuhan yang melakukannya dengan kuasaNya.
Ketika kita mengalami pertolongan Tuhan, bukankah kita akan berbahagia karena kita merasa Tuhan membela kita? Tetapi ketika kita mengalami kecelakaan, kemalangan yang benar-benar terjadi dalam hidup kita, dapatkah kita berbahagia juga? Suka duka akan selalu mewarnai hidup kita, kitalah yang bisa merespon untuk berbahagia atau bersungut-sungut.
Tuhan tetap baik dan Dia yang tahu yang terbaik buat kita. Meskipun kita jatuh bangun, kita bisa mempercayai bahwa Tuhan itu baik. NyawaNya saja Dia berikan buat kita, apalagi yang mau kita minta dariNya? . Yang kita butuhkan hanyalah keselamatan jiwa kita dan Dia sudah berikan buat kita ketika kita percaya dan menerimaNya sebagai Juru Selamat kita. Perjalanan kita yang sementara ini di dunia adalah perjalanan untuk melakukan apa yang Dia mau dan Dia akan selalu menyertai kita.
Apa yang dia mau agar kita menuruti FirmanNya. Filipi 4 ayat 8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu.
Jika kita belum bisa menciptakan kebaikan, maka dukunglah mereka yang sudah memulainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar