Selasa, 03 Maret 2015

Iri hati vs murah hati

Yunus 4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Kisah ini menceritakan tentang pertobatan kota Niniwe yang disesalkan oleh Yunus, nabi yang diutus Tuhan. Yunus ingin Niniwe, kota yang penduduknya jahat dimusnahkan, bukan diselamatkan. Yunus berpikir tidak adil kalau orang jahat diselamatkan.

Lukas 15:31-32 
31. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
32. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Kisah ini menceritakan anak sulung yang iri hati kepada anak bungsu yang kurang ajar yang diterima kembali oleh ayahnya dengan sukacita, padahal dia telah meminta warisan sementara ayahnya masih hidup dan memboroskan hartanya. Anak sulung berpikir seharusnya ayahnya mengusir anak bungsu yang kurang ajar itu dan jangan menerimanya kembali.

Dua kisah diatas memiliki persamaan yaitu Yunus dan anak sulung yang merasa dirinya paling benar dan tidak bermurah hati kepada orang lain yang sebenarnya memiliki kesempatan yang sama seperti dirinya untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar.  Penduduk Niniwe dan anak bungsu sudah menyadari kesalahannya dan bertobat. Itulah yang diinginkan Tuhan dan seharusnya Yunus dan anak sulung pun berlaku demikian.


Kita pun seringkali bersikap seperti mereka, kita iri hati ketika melihat orang jahat yang bertobat dan diberkati Tuhan. Padahal kita seharusnya menerima mereka dan bersuka cita melihat pertobatan mereka. Bukankah kita pun dulunya adalah orang jahat yang seharusnya binasa? Karena Tuhan murah hati, sebab itu kita diselamatkan. Kunci keselamatan adalah pertobatan. Tanpa pertobatan, maka keselamatan menjadi sia-sia. Tuhan yang murah hati mau menerima kita yang iri hati agar kita pun bertobat.

Tuhan sayang kepada semua orang agar diselamatkan. Kita yang sudah diselamatkan, seharusnya kita memiliki hati seperti Tuhan, rindu agar semua orang bertobat dan diselamatkan. Mari kita bersukacita dan berbesar hati melihat sesama kita percaya kepada Tuhan dan jangan menjadi penghalang bagi mereka yang mau mencari keselamatan kekal.

Lukas 6:32-36 
32. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
33. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
34. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
35. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
36. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar