Rabu, 18 Maret 2015

Perlindungan Tuhan

Seringkali kita berpikir bahwa perlindungan Tuhan itu selalu enak dan nyaman. Kita membayangkan seperti anak kecil yang dimanja orang tuanya, dilindungi dan mau meminta apa saja diberi oleh orang tuanya. Menyenangkan sekali membayangkannya. Benarkan demikian?

Jika orang tua yang dewasa, maka bukan hanya melindungi anaknya, tetapi juga mendidik anaknya agar kelak anaknya dewasa, anaknya menjadi kuat menghadapi hidup yang penuh suka duka ini. Jika orang tua terlalu memanjakan anaknya, maka anaknya menjadi lemah, tetapi jika orang tuanya terlalu keras mendidik anaknya, maka anaknya akan berontak atau minder.

Memang beda orang tua, beda didikan, dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan yang orang tua terima sewaktu kecil. Beda anak, beda juga didikan yang tepat untuknya, tergantung dari sifat-sifat alami anaknya. Pastinya tidak ada orang tua yang sempurna yang bisa mendidik anaknya menjadi sempurna.

Hanya Tuhan yang sempurna yang bisa mendidik kita menjadi sempurna. Tuhan tahu persis mendidik kita dengan cara yang menurutNya itu terbaik buat kita. Namun kita sering berontak, putus asa, patah semangat, ragu ragu, marah, kecewa, sedih dan berbagai macam reaksi kita ketika dididik olehNya.

Pastinya ketika kita dalam didikannya, kita aman dalam perlindunganNya karena Dia mendidik kita sampai kita selesai menjalani hidup ini. Dia mendidik kita untuk menjadikan kita hidup benar, bukan membinasakan kita. Selama kita menjalani hidup ini, maka kita akan menerima pendidikan dan perlindungan Tuhan.

Seperti bangsa Israel melewati padang gurun menuju tanah perjanjian, harus melewati pendidikan dan perlindungan Tuhan. Tidak semua bangsa Israel bisa masuk ke tanah perjanjian karena mereka memberontak di padang gurun. Hanya Yosua dan Kaleb yang berhasil masuk tanah perjanjian karena mereka setia.

Jika kita merasakan beratnya hidup ini, maka kita harus tetap berada dalam pendidikan dan perlindungan Tuhan, apa pun yang terjadi. Hanya dalam perlindungan Tuhanlah, kita akan aman, walaupun tidak membuat kita terlepas dari masalah hidup. Kadang-kadang masalah hidup membuat kita aman dan terhindar dari marabahaya. Contohnya jika kita diberkati dengan harta benda, lalu kita hidup berfoya-foya, maka kita bisa celaka, tapi jika kita diberkati secukupnya, maka kita akan berhati-hati mengunakan harta benda kita.

Bukan masalah bagi Tuhan untuk meberkati kita dengan kekayaan, tapi apakah kita sudah cukup dewasa untuk menerimanya? Jangan sampai kekayaan menjadi jerat yang mencelakakan hidup kita. Ini menjadi perenungan bagi kita yang mempertanyakan Tuhan, mengapa hidup ini begitu sulit padahal kita sudah menjalankan FirmanNya.

Ulangan 8 berisi Firman Tuhan kepada bangsa Israel yang juga patut kita taati

1. "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
2. Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
3. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
4. Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.
5. Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.
6. Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.
7. Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
8. suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;
9. suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga.
10. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.
11. Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
12. dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
13. dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
14. jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
15. dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,
16. dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.
17. Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
18. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
19. Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa;
20. seperti bangsa-bangsa, yang dibinasakan TUHAN di hadapanmu, kamu pun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar