Berbicara mengenai keselamatan berarti berbicara mengenai pengampunan. Kita telah berdosa artinya kita melakukan kesalahan dengan tidak mentaati perintahNya, kita meminta maaf atas kesalahan kita kepada Tuhan. Namun permohonan maaf kita tidak berlaku jika tidak melalui Tuhan Yesus sebab tanpaNya kita tidak menyadari kesalahan kita, mana mungkin kita minta maaf. Orang yang tidak percaya Tuhan Yesus mungkin menyadari kesalahannya tetapi mencoba dengan usahanya sendiri untuk memperbaiki kesalahannya. Bisa dipastikan orang yang mengandalkan kekuatannya pasti putus asa dan tidak akan menemukan pengampunan. Hidupnya selalu dikejar-kejar oleh rasa bersalahnya atau kalau sudah dibiarkan terus menerus, maka dia akan terbiasa dengan dosa dan bahkan menikmatinya. Dia hanya akan takut melakukan kesalahan karena ada hukum di dunia yang masih berlaku. Hanya itu.
Berbeda dengan kita yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita yang membawa dosa kita seperti perumpamaan orang yang berhutang, Mat 18:23-35
23.
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24.
Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25.
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu
memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala
miliknya untuk pembayar hutangnya.
26.
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
28.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain
yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik
kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29.
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32.
Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai
hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau
memohonkannya kepadaku.
33.
Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
34.
Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35.
Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu."
kita adalah orang yang berhutang sepuluh ribu talenta, nilai yang besar yang tidak mungkin kita bayar, tetapi kita beroleh pengampunan/pelunasan dari hutang dosa kita yang besar itu secara cuma cuma karena kita memohon pengampunan kepada Tuan kita. Namun Tuan kita pun menyuruh kita bersikap sama kepada sesama kita yang berhutang/bersalah kepada kita. Sebab kita tidak mungkin bisa menyelamatkan jiwa kita sendiri apalagi menyelamatkan jiwa orang lain. Keselamatan nilainya sangat besar dan kesalahan orang lain tidaklah sebanding dengan keselamatan kita.
Sebab itu hutang kita lebih besar daripada apa yang orang lain telah lakukan kepada kita. Orang lain mungkin hanya bisa menyakiti hati, mencuri harta benda atau membunuh tubuh kita tapi tidak bisa mengambil keselamatan yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Ketika Petrus bertanya berapa kali harus mengampuni kesalahan orang lain dengan memberikan batasann jumlahnya, maka Tuhan menggenapi jumlahnya dengan angka sempurna, tidak terhitung lagi. Artinya tidak ada alasan untuk kita tidak mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Mat 18:21-22
21.
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai
berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap
aku? Sampai tujuh kali?"
22.
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai
tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Bahkan dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Doa Bapa Kami, lebih tegas lagi perintah untuk mengampuni. Mat 6:12 12.
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Terlihat seperti sebuah persyaratan bahwa pengampunan hanya diberikan bagi orang yang memberikan pengampunan kepada sesamanya.
Hal terbesar yang dilakukan Tuhan Yesus di kayu salib, yang salah satunya menggetarkan hati seorang penjahat di sebelahNya sehingga dia percaya kepadaNya, ketika Dia berkata, Luk 23:34
34.
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
Jika Tuhan Yesus saja mau mengampuni kita, masakan kita tidak mau mengampuni sesama kita. Apakah kita lebih hebat dariNya? Mar 11:25
25.
Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada
barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang
di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
Memang bukan pekerjaan yang mudah untuk mengampuni orang lain, tetapi ingatlah apa yang Tuhan telah lakukan lebih dulu buat kita, maka kita akan sanggup melakukannya. Pengampunan mendatangkan kelegaan, sukacita, kemerdekaan dari sakit hati, kecewa, kepahitan hati yang dapat membunuh hati nurani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar