Banyaknya persoalan hidup membuat orang putus asa dan takut menghadapi hidup ini. Sebagian orang memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, bahkan mengajak orang lain untuk bunuh diri bersama- sama. Bermacam-macam alasan untuk bunuh diri, misalnya sakit yang tidak kunjung sembuh, tekanan hidup, putus cinta, kekurangan materi, penolakan dari lingkungan, ajaran sesat dan lain sebagainya.
Intinya bunuh diri menurut mereka yang melakukannya adalah jalan pintas atau terbaik untuk menghindari persoalan hidup ini. Apakah benar demikian?
Bukan keinginan kita semata untuk dilahirkan di dunia ini. Kita ada karena Tuhan berencana kita ada dan Dia memiliki tujuan untuk kita lakukan dalam hidup ini. Apa pun yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan tetap beserta kita. Itu pun kalau kita tidak melarikan diri atau berontak dari pimpinanNya. Kita harus menyelesaikan tugas kita sampai Tuhan sendiri yang menjemput kita pulang ke rumahNya. Bisa saja kematian menjemput dengan cara yang menurut kita tidak wajar, seperti kecelakaan, sakit penyakit dan kesedihan yang mendalam.
Setidaknya kita sudah menjaga diri kita dengan makanan sehat, menjauhi marabahaya dan menjaga keseimbangan hidup. Kematian tidak usah kita cari, karena kematian yang akan mencari dan mendatangi kita, jika waktunya tiba. Urusan kita sekarang adalah apa yang kita kerjakan di dunia ini selama kita hidup. Kita tidak takut mati karena kita tahu, mati adalah keuntungan, bertemu dengan Tuhan langsung ( tentu saja kalau hidup kita bertanggung jawab ) dan kita seharusnya tidak takut hidup, walaupun kenyataannya hidup ini tidak mudah.
Hidup di dunia ini bukan sekedar hidup seadanya, tapi hidup yang memuliakan Tuhan.
1Pet1:13-19
13.
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah
pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu
pada waktu penyataan Yesus Kristus.
14.
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
15.
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16.
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
17.
Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka
menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup
dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
18.
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang
sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang
yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19.
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama
seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Seorang pemenang bukan hanya berani mati tetapi juga berani hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar