Jumat, 12 Juni 2015

Baptis selam

Bagi kalangan kristen, terdapat beberapa macam baptisan, yaitu tanda orang percaya kepada Tuhan Yesus, misalnya secara selam, percik, dikibar bendera dan mungkin ada lagi yang lain. Untuk baptisan selam biasanya dilakukan kepada orang yang sudah dewasa, maksudnya dia sudah belajar dan mengerti bahwa Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah satu yang dikenal dengan nama Tuhan Yesus Kristus, yang melaluiNya ada keselamatan kekal dan siap menjadi pengikutNya.

Bagi yang menerima baptisan percik, biasanya dilakukan ketika bayi, baru sesudah besar, sekitar umur 15 tahun, dia akan menerima sidi, yaitu pelajaran tentang keselamatan kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus. Baptisan ketika bayi, diasumsikan ketika Tuhan Yesus selama pelayananNya pernah memberkati anak-anak. Berbeda dengan baptis selam yang dilakukan ketika dewasa, maka ketika bayi, anak mengikuti acara penyerahan anak ke pendeta untuk didoakan supaya anak itu bertumbuh dalam kasih sayang Tuhan Yesus dan bimbingan orang tua.

Terlepas mana baptisan yang lebih tepat sesuai Alkitab sebagai acuannya, maka beberapa ayat ini bisa dijadikan pegangan, walaupun rasanya bentuk baptisan tidak mempengaruhi keselamatan kekal kita sebagai orang yang percaya kepada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Bisa saja seseorang yang percaya Tuhan Yesus tapi belum sempat dibaptis, keburu meninggal dunia, kita percaya dia tetap selamat  kan.

1. Baptisan disertai pengajaran adalah perintah dari Tuhan Yesus sendiri ketika Dia terangkat ke Sorga, Mat 28:19-20
19. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

2. Baptisan dengan media air seperti yang dilakukan Tuhan Yesus melalui Yohanes Pembaptis, Mat 3:16 16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

3. Penyerahan anak tanpa baptisan dilakukan Tuhan Yesus dalam pelayananNya, Mat 19:13-15
13. Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
14. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."
15. Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

4. Baptisan selam memiliki makna kita telah dikuburkan bersamaNya dalam baptisan kematian akan dosa, supaya kita dibangkitkan dalam kemuliaanNya, Rom 6:2-5
2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
3. Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
5. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Mungkin masih ada lagi makna dari baptisan selam,  bukan baptisan yang menyelamatkan kita, hanya Tuhan Yesus yang menyelamatkan dan sebagai pengikutNya, kita meneladani apa yang dilakukanNya. Perbedaan liturgi bisa terjadi, tetapi kita tetap satu iman di dalam Tuhan Yesus Kristus dan hendaklah kita bermegah hanya di dalam namaNya, seperti kisah Paulus dalam pelayanannya 1Kor 1:10-31
10. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
11. Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
12. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
13. Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
14. Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorangpun juga di antara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus,
15. sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku.
16. Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis.
17. Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itupun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
18. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
19. Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
20. Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
21. Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
22. Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
23. tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
24. tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
25. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
26. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
27. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
28. dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
29. supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
30. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
31. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar