Rabu, 19 September 2012

Kekayaan sejati

Ketika kita lahir didunia, kita tidak membawa apa-apa dan ketika kita meninggalkan dunia, kita juga tidak membawa apa-apa. Apa yang kita miliki di dunia hanya berlaku ketika kita masih hidup di dunia, itu pun kalau kita diberi kuasa untuk menikmatinya. Tidak semua orang diberi kuasa untuk menikmati apa yang dimilikinya. Seringkali apa yang dimilikinya, dinikmati oleh orang lain dan kita hanya bisa melihatnya. Tetapi mengapa kita berlomba-lomba untuk memiliki segala yang ada di dunia?

Hati yang tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, ditambah mata yang melihat hal-hal yang indah dan pikiran yang menunjang agar keinginan untuk memiliki segera terlaksana. Lingkungan menghargai kita dengan apa yang kita miliki. Keangkuhan hidup membuat kita mengejar kekayaan tanpa kenal aturan.

Tuhan berjanji akan memberkati kita jika kita melakukan bagian kita dan mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki.Ketika kita dipercayakan kekayaan baik itu besar atau kecil menurut pemandangan kita, tetaplah itu adalah kekayaan yang harus dipertanggungjawabkan. Ada tujuan dibalik kekayaan yang kita miliki yaitu untuk memperkaya orang lain.

Kekayaan bukan saja berbicara mengenai harta benda, namun pengetahuan, budi, teladan, hikmat adalah kekayaan yang membawa hidup kita memiliki makna. Sia-sia jika kita mengabaikan kekayaan rohani yang tidak kelihatan secara kasat mata tetapi memiliki dampak yang sangat besar bagi hidup kita.

Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah orang yang kaya karena Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki segalanya, baik itu dunia dan manusia, juga hikmat marifat yang tidak ada tandingannya. Tuhan menilai kita kaya dengan apa yang kita berikan dalam hidup kita, bukan apa yang kita miliki. Karena kita memiliki keterbatasan dalam menggunakan kekayaan kita, tapi kita bisa memberikan kekayaan kita tanpa terbatas. Kita dapat memberi harta kita, pengetahuan kita, hikmat kita karena semuanya berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan dengan jalan kita memuliakan namaNya lewat hidup kita.

Teladan hidup kita hanya Tuhan Yesus. Dia hidup didunia untuk memberikan hidupNya agar kita selamat, masuk surga. Dia tidak mengejar harta benda dan kekuasaan di dunia karena bukan itu tujuanNya. Dia datang untuk memberi teladan agar kita mengikutiNya. Dia telah memberi dampak yang luar biasa bagi umat manusia, Dia memberikan kekayaan yang terbesar yaitu hidupNya agar kita hidup.

Kekayaan terbesar kita adalah hidup kita yang telah ditebus oleh darahNya dan biarlah hidup kita bukan untuk diri kita sendiri tetapi kita hidup untuk Tuhan dengan jalan melakukan apa yang Dia mau, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Nama Tuhan dipermuliakan lewat sikap perbuatan kita.

Kekayaan dunia akan kita tinggalkan kelak, hanya kekayaan pengenalan akan Tuhan yang akan mengiringi langkah kita masuk dalam rumahNya untuk menikmati kekayaan yang sejati.

Ketika bayi lahir, tangannya akan menggenggam seolah berkata aku akan menggenggam harta dunia ini, tetapi ketika orang meninggal, tangannya akan terkulai seolah berkata tidak harta dunia  yang bisa aku bawa di alam kekekalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar