Firman Tuhan berkata adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima. Artinya ada kebahagiaan jika kita melaksanakan kewajiban lebih dulu daripada hak kita. Dimana pun kita bekerja, biasanya kita diberi tugas dulu baru kita menerima imbalan atas kerja kita. Namun seringkali kita menuntut hak-hak kita sebelum kita mengerjakan kewajiban kita. Bahkan ada yang mengambil hak-hak orang lain yang bukan menjadi bagiannya. Kita diajarkan sejak kecil oleh orang tua kita untuk belajar memberi kepada yang membutuhkan. Bukan tanpa alasan, orang tua kita mengajarkan memberi karena itu menjadi bekal supaya kita tumbuh menjadi mahluk sosial yang bisa beradaptasi dengan lingkungan kita nanti.
Kita sering mendengar orang membicarakan orang yang pelit sehingga dikucilkan oleh lingkungannya. Orang pelit yang dimaksud adalah orang yang mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan lingkungannya. Di Alkitab diceritakan seorang kaya yang hidup bagi dirinya sendiri, dia menyimpan harta bendanya dan berharap akan tiba waktunya dia untuk menikmati kekayaannya, Dia mengandalkan hartanya lebih dari segalanya. Namun ketika dia mulai menikmati kekayaannya, Tuhan memanggilnya dari dunia. Dia tidak memiliki kesempatan untuk menikmati kekayaan yang selama ini dia banggakan.
Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan memiliki sedikit orang-orang yang mengasihinya. Bahkan para koruptor pun yang mengambil hak-hak orang lain, biasanya akan mudah memberi kepada orang yang disukainya dengan syarat tertentu. Ada dampak dari sikap memberi yang benar dan sesuai dengan kebenaran. Bukan berarti kita menghambur-hamburkan uang kita tanpa berfikir masa depan kita. Jika kita melakukannya, berarti kita merencakan masa depan yang suram.
Kita harus menggunakan uang kita sesuai kebutuhan kita tanpa merugikan orang lain. Kita memberi dengan motivasi yang benar, agar pemberian kita benar-benar berguna bagi kehidupan orang lain. Jika kita melakukannya, berarti kita menabur untuk masa depan kita. Ada kebahagian jika kita melihat orang lain bisa hidup baik melalui pemberian kita. Kita memberi karena sebenarnya kita ditugaskan untuk menabur melalui pemberian kita. Ada bagian orang lain yang Tuhan titipkan melalui apa yang kita miliki.
Jika kita ingat mengenai talenta, masing-masing kita diberikan talenta sesuai kemampuan kita untuk kita kembangkan. Lima talenta dikembangkan menjadi sepuluh talenta, dua talenta dikembangkan menjadi empat talenta, dan satu talenta pun bisa dikembangkan menjadi dua. Namun yang memiliki satu talenta tidak mau mengembangkannya. Di sini kita melihat bahwa kewajiban yang harus kita kerjakan adalah yang sesuai dengan kemampuan kita. Seorang murid tidak melakukan kewajiban seorang guru, tetapi murid, seorang guru tidak melakukan kewajiban seorang pejabat, tetapi guru.
Lakukan saja apa yang menjadi kewajiban kita sebaik-baiknya, maka kita akan dipercayakan lebih banyak talenta supaya kita terus bertumbuh dan memberi pengaruh yang baik bagi sesama kita. Jangan mengharapkan imbalan dari manusia karena imbalan atau upah kerja kita berasal dari Tuhan sendiri melalui apa saja yang Dia kehendaki. Cukupkan diri kita dengan apa yang ada sehingga kita masih bisa memberi kepada orang lain. Kita telah diberkati untuk menjadi berkat. Jika kita telah lulus dari ujian memberi maka kita akan berbahagia karenanya.
Memberi bukan berarti kita menunggu sampai kita berkelebihan tetapi kita memberi karena kita mengasihi sesama kita. Memberi adalah kewajiban yang harus kita kerjakan karena sebenarnya kita telah menerima berkat dari Tuhan. Jika kita memberi maka sebenarnya kita hanya perpanjangan tanganNya untuk menjangkau orang lain. Bukankah kita juga seringkali menerima pemberian dari Tuhan melalui orang lain? Berbahagialah orang yang murah hati karena mereka akan menerima kemurahan. Itulah janji Tuhan yang pasti kita alami jika kita melakukannya dengan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar