Kamis, 27 Juni 2013

Keputusan

Ada dua pertanyaan penting yang harus kita jawab yang akan menentukan arah hidup kita selanjutnya. Untuk siapakah kita hidup dan kemanakah kita setelah mati? Jika kita belum tahu jawabannya, maka sia-sialah hidup kita. Hidup tanpa arah dan tujuan sangat mudah untuk dihancurkan musuh, dimanfaatkan orang lain, dan dijerumuskan ke dalam kejahatan.

Berbahagialah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, karena kita sudah memiliki jawaban dari pertanyaan diatas. Kita hidup bagi Tuhan dan mati masuk sorga. Sebab sebelum kita ditebus oleh Tuhan, kita adalah hamba dosa yang menuruti keinginan daging yaitu si iblis, tetapi ketika kita ditebus, kita adalah hamba kebenaran yang menuruti keinginan Roh yaitu Roh Kudus, Tuhan.

Hidup kita tidak sama seperti sebelum kita menjadi hamba kebenaran, sekarang kita hidup melakukan pekerjaan yang Tuhan telah kerjakan sewaktu di dunia. Tuhan telah memberi contoh dan teladan yang seharusnya kita lakukan juga. Melakukan pekerjaan yang baik yang memuliakan namaNya, menjauhi kejahatan agar tidak merugikan hidup kita, dan berperang melawan keinginan daging yang masih muncul karena kita masih hidup di dunia ini.

Keputusan yang kita buat akan memberi dorongan supaya kita bisa menjalani hidup ini sebaik mungkin. Kita tidak akan mensia-siakan hidup kita dengan hidup tidak benar lagi. Waktu yang kita miliki sangatlah berharga sehingga harus kita isi dengan hal-hal yang baik. Hiduplah di dalam kasih Tuhan, sehingga buah-buah Roh akan terpancar dalam hidup kita. Isilah hidup kita dengan Firman Allah yang berkuasa menyembuhkan, memulihkan, mengajar, menghajar hidup kita semakin hari semakin menyenangkan hatiNya.

Setelah kita selesai dengan tugas kita di dunia ini sebagai duta-duta Allah, maka akan tiba waktunya kita untuk kembali kepadaNya, ke tempat Dia berada, yaitu Surga yang mulia. Jika ada orang yang berpikir di Surga itu tidak enak karena harus hidup kudus, maka silahkan untuk memilih neraka, tempatnya setan berada. Hanya ada ratap tangis dan dukacita penyesalan di neraka. Kalau sudah tiba di neraka, menyesal pun tiada berguna. Semuanya sudah terlambat.

Sebab itu mengambil keputusan yang benar akan menjauhkan kita dari penyesalan kekal. Mungkin kasih kita bisa pudar karena beratnya masalah kehidupan yang datang silih berganti, pencobaan yang bisa menggugurkan iman kita, dan hal-hal lain dimana seakan Tuhan tidak menjawab doa kita. Namun selama kita memutuskan untuk hidup dalam kasih Tuhan, maka Tuhan tidak akan membiarkan kita sendirian. Kita akan selalu berjalan bersamaNya, baik kita merasakan atau tidak merasakan kehadiranNya, Dia tetap bersama kita.

Ketika cerita tentang dua tapak kaki di tepi pantai, itulah disaat kita dalam keadaan sulit dan gelap, Tuhan sedang menggendong kita. Ketika gambar seorang anak yang dibonceng Tuhan melewati bukit terjal, itulah bukti penyertaan Tuhan dalam masalah. Ketika lukisan dua orang anak yang sedang berbincang-bincang tanpa mengetahui ada lubang di jembatan itu, ada tangan Tuhan yang menahan kaki mereka supaya tidak terjatuh, itulah penyertaan kasih setia Tuhan kepada kita semua yang berharap kepadaNya.

Hidupilah keputusan yang telah kita ambil dan kita akan mendapatkan suka cita dan damai sejahtera yang bukan berasal dari dunia ini, yang bersifat kekal abadi sampai kita bertemu muka denganNya. Jangan sampai kita menjadi suam suam kuku dan tidak jelas. Tetaplah kobarkan kasih Kristus kepada sesama kita dan kita akan dimampukan olehNya, sebab kekuatan, kasih, kebenaran dan kemuliaan berasal dari padanNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar