Tidak mudah untuk mengucap syukur atas apa yang telah kita miliki, apalagi kalau apa yang kita harapkan tidak kita terima sampai saat ini. Mudah bagi kita untuk mengeluh dan membuat daftar permintaan panjang di setiap doa kita. Kita beriman bahwa kita akan menerimanya, namun sampai saat ini kita belum menerima jawaban dari doa kita. Semangat dan iman kita bisa saja kendor dan kita mengeluh mengapa Tuhan pilih kasih dalam menjawab doa. Orang lain berdoa segera dijawab dalam hitungan hari, sedangkan kita bertahun-tahun berdoa, tanda-tandanya pun belum terlihat.
Kita merenung apakah kita telah salah berdoa atau kurangkah iman kita? Hanya Tuhan yang tahu, tapi yang pasti Tuhan telah mendengar doa kita, masalahnya apakah Tuhan mau menjawabnya dengan tidak, ya atau nanti, keputusan ada di tanganNya. Kita tidak tahu jawaban Tuhan ketika kita sibuk mengeluh dan mempersalahkan Tuhan tanpa mau mengoreksi motivasi kita berdoa. Apakah kita berdoa karena didorong keinginan daging kita atau keinginan roh? Keinginan daging bersifat sementara dan menuju kebinasaan tetapi keinginan roh bersifat kekal dan menuju kekekalan.
Seringkali kita tidak menyadari apakah keinginan kita itu adalah yang terbaik dalam hidup kita, sebab itu kita berdoa memohon pimpinan Tuhan agar kita mendapatkan yang terbaik menurut pemandanganNya. Dengan bersyukur kita membuka pintu hati kita kepada Tuhan untuk mempersilahkan Dia masuk ke dalam hati kita kerena sikap beryukur kita menunjukkan bahwa Tuhan itu baik dan kita percaya kepadaNya. Bila kita mengeluh maka kita menutup hati kita kepada Tuhan dan menunjukkan bahwa Tuhan itu jahat dan tidak mungkin kita percaya kepadaNya.
Jika kita berdoa tetapi kita mengeluh juga maka lebih baik kita tidak berdoa, sebab kita hanya memaksa Tuhan mengikuti keinginan kita tanpa kita mau mengerti kehendakNya. Bukannya penantian yang kita harapkan tetapi tuduhan kepada Tuhan jika kita mengeluh. Sudah pasti ketika kita mengeluh kita memposisikan Tuhan di tempat yang salah bahwa Tuhan tidak akan menjawab doa kita. Kita membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain dengan persepsi yang salah.
Mengeluh tidak mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Kehidupan rohani dan jasmani kita akan merosot, tidak ada hal yang baik yang bisa kita ambil. Berhenti mengeluh, sebaliknya tetaplah bersyukur untuk apapun yang kita alami. Kita tidak bisa mengulang apa yang telah terjadi, sehingga mengeluh pun tidak ada guna. Bangsa Israel pernah mengeluh maka Tuhan marah dan mematikan mereka. Kalaupun apa yang kita harapkan belum terjadi, mungkin kita salah berharap, mungkin belum waktunya, mungkin ada yang lebih baik, dan masih banyak kemungkinan yang lain, hanya tetaplah berdoa dan bersyukur. Mungkin sebenarnya doa kita sudah dijawab tapi kita tidak melihatnya karena kita terlanjur mengeluh.
Keluhan-keluhan bisa saja kita lontarkan tapi jangan dijadikan kebiasaan dan gantilah dengan mengucap syukur maka semuanya akan baik-baik saja. Hati yang gembira adalah obat, tetapi semangat yang padam keringkan tulang. Muka yang berseri-seri adalah wujud dari sukacita di dalam hati yang memancarkan kasih Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar