Ada seorang buta yang berjualan jeruk di pasar, ketika itu terjadi hiruk pikuk sehingga ada orang yang menyenggol dagangan si buta ini. Seketika, jeruk-jeruknya jatuh berhamburan, karena terburu-buru orang lalu lalang sehingga tidak jelas siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas insiden tersebut. Pada saat itu, ada seorang remaja yang juga terburu-buru mengejar waktu mau berangkat ke sekolah, melewati pasar ini. Ketika remaja ini melihat si pedagang yang buta, mencoba mengumpulkan kembali jeruk-jeruk yang berhamburan, dia merasa kasihan karena orang-orang di sekitarnya terlihat tidak peduli. Masing-masing orang sibuk dengan urusannya.
Sebenarnya si remaja ini tidak memiliki banyak waktu lagi, hanya karena hati nuraninya tergerak untuk menolong pedagang buta ini, dia pikir ditolong dulu saja pedagang ini, telat sedikit tidak mengapa. Mulailah dia mengumpulkan jeruk-jeruk itu dan mengembalikan ke tempat dagangan si buta ini. Ketika orang buta ini sadar bahwa ada orang yang membantunya, maka dia pun bertanya Are you Jesus? Bagi si buta, orang yang baik pastinya Yesus. Walaupun dia tidak bisa melihat, tetapi dia tahu Yesus pasti orang baik.
Mungkin kita pernah membaca atau mendengar cerita diatas, namun apakah kita menyadari bahwa keberadaan kita seharusnya memberi dampak bagi lingkungan kita? Orang-orang di sekeliling kita mungkin saja tidak buta secara jasmani, tapi mereka buta secara rohani. Mereka butuh pertolongan kita melalui tindakan nyata kita. Tanpa kita sadari, banyak orang menantikan Yesus, karena mereka tahu Yesus itu baik, tetapi mereka tidak tahu jalan mana yang harus mereka lewati dan mereka tidak tahu seperti apa Yesus itu.
Kitalah anak-anak Tuhan yang telah menerima karunia keselamatan yang seharusnya menyatakan kasih Yesus dalam hidup kita. Memang kita sudah disibukkan dengan berbagai aktifitas kita mengejar karir masa depan kita. Kadang kita pun terjebak dengan rutinitas dan kebosanan hidup karena kita mengandalkan kekuatan dan keinginan diri sendiri. Kita hanya mau berjalan menurut kehendak kita sendiri, kita seperti orang-orang di pasar yang lalu lalang dan tidak memperdulikan keadaan di sekitarnya.
Kita ini adalah garam dan terang dunia, dua hal yang berguna bagi hidup manusia. Terang sangat dibutuhkan umat manusia, apa jadinya jika tidak ada terang? Pastilah kita akan tersesat dan ketakutan. Begitu juga garam sangat penting dalam masakan untuk memberi rasa pada masakan. Jadi sudah seharusnya keberadaan kita memberi dampak yang positif bagi lingkungan kita yang semakin hari semakin pudar kasih kepada sesama. Jika Yesus telah melakukan yang terbaik bagi kita, maka sudah sewajarnya kita ikut melakukan yang terbaik yang kita bisa. Sehingga ketika kita melakukan yang terbaik, maka orang-orang akan bertanya Are you Jesus? Bukankah kita akan merasa terharu dan bangga jika Yesus ditinggikan dan dikenal banyak jiwa. Jika Yesus ditinggikan dan salibNya diberitakan, maka Dia kan menarik semua orang datang kepadaNya sekarang, Sebaris lagu Sekolah Minggu yang patut kita renungkan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar