Satu kata yang dibenci kita, yaitu cukup, sebab kita tidak pernah merasa cukup jika kita mengutamakan keinginan kita, bukan kebutuhan kita. Sebab itu Doa Bapa Kami mengajarkan agar Tuhan memberikan kepada kita makanan hari ini yang secukupnya. Bagaimana jika kita makan berlebihan? penyakit akan mengintai, begitu juga jika kita kurang makan, tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.
Jika Tuhan tahu bahwa bagian kita adalah secukupnya, walaupun berkatnya bagi kita bisa saja berkelimpahan, sebab bagi kita berkat Tuhan selalu melimpah jika kita terbiasa untuk mengucap syukur sehingga kita bisa memberi kepada orang lain sebagian dari yang kita miliki. Jadi ada keseimbangan yang Tuhan ajarkan kepada kita untuk belajar mencukupkan diri dan memberi kepada sesama kita yang membutuhkan.
Setiap orang yang hidupnya benar di mata Tuhan pasti diberkati dan berkecukupan, hanya ada beberapa orang yang diberkati lebih dari orang lain sebab mereka dipercayakan untuk mengelolahnya dengan baik. Kesiapan kita yang membedakan berkat yang Tuhan berikan. Sebab keberhasilan kita bukan karena kekuatan kita seperti yang dibicarakan oleh motivator yang tidak berdasarkan kebenaran Alkitab. Keberhasilan kita adalah karena adanya penyertaan Tuhan dalam hidup kita.
Jika kekayaan kita menjauhkan kita dari Tuhan dan membuat kita menjadi sombong diri, maka Tuhan akan mengambilnya kembali. Sebab di mata Tuhan, bukan kekayaan kita yang membuat Tuhan mengasihi kita karena kekayaan adalah milikNya. Kita sebagai pribadi yang dikasihiNya, kekayaan hanya memperlengkapi kita untuk melebarkan pekerjaanNya di dunia ini. Jika kita hanya menginginkan kekayaan, maka setan pun bisa memberikannya, dan sebagai gantinya, jiwa kita diambilnya dan segera kita akan meluncur ke neraka jika kita tidak bertobat.
Bisa juga kita merasa kuatir karena kebutuhan yang mendesak dan hampir kita tidak bisa berpengharapan lagi. Justru di saat-saat kita menyerah kepada Tuhan, maka Tuhan akan menolong kita dengan caraNya. Bahkan Dia membandingkan diriNya dengan bapa di dunia, yang bapa dunia memberi roti kepada anaknya yang minta roti, maka terlebih Bapa di Sorga, pasti akan memberikan yang terbaik bagi anak-anakNya. Dunia ini diberikanNya bagi kita untuk dikelolah bagi kebutuhan kita dan pasti cukup. Hanya tidak akan cukup jika dikelolah bagi keinginan kita, yang terjadi adalah bencana alam akibat ulah kita yang semena-mena, kita sendiri yang akan menanggung akibatnya.
Sebab itu cukupkanlah diri kita dengan apa yang kita miliki dan kembangkanlah agar kita juga dapat memberi bagi pekerjaanNya. Betapa terhormatnya kita, jika kita dipercayakanNya berkat untuk diberikan bagi kebutuhan sesama kita. Kita adalah perpanjangan tanganNya untuk menyelesaikan rencanaNya bagi kemuliaanNya. Merasa cukup akan menjauhkan kita dari kekuatiran hidup. Bukan berarti kita hidup bermalas-malasan sebab Tuhan juga berfirman, apa yang ditemui tanganmu untuk dikerjakan, maka kita harus mengerjakannya sepenuh hati, seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia, maka berkat akan mengejar kita seumur hidup kita sebab Tuhan menyertai kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar