Setiap bulan Desember, umat Kristiani merayakan hari kelahiran Yesus Kristus di dunia. Dia lahir ke dunia dengan misi untuk menyelamatkan manusia dengan menggantikan posisi kita yang seharusnya dihukum karena dosa kita. Kita tidak mampu menyelamatkan jiwa kita dengan cara kita, apapun usaha yang kita lakukan. Hanya oleh kematian Yesus Kristus, maka kita bisa diselamatkan dari kematian kekal. Itu pun kalau kita percaya dan menerima keselamatanNya.
Jadi kelahiran Yesus Kristus ke dunia adalah untuk mati bagi kita. Tidak mungkin seseorang bisa mati kalau tidak hidup dulu yang dimulai dari kelahiran. Yesus telah menjalani hidup sebagaimana manusia hidup. Dia meninggalkan Sorga mulia untuk lahir ke dunia melewati seorang perawan Maria yang memiliki calon suami Yusuf yang bukan dari keluarga kaya raya, hanya seorang tukang kayu.
Banyak pengorbanan yang terjadi ketika Yesus lahir. Maria yang rela dikucilkan oleh lingkungannya karena hamil sebelum menikah, Yusuf yang rela menemani Maria yang sudah hamil bukan karena dirinya, para bayi yang dibunuh oleh Herodes yang mau mengagalkan kelahiran calon raja, para majus yang jauh2x datang dari negerinya, para gembala yang meninggalkan ternaknya untuk menyambut kelahiran Sang Raja dan Yesus yang lahir di palungan karena tidak ada tempat yang layak yang tersedia.
Kelahiran yang sederhana agar semua orang dapat menemukan Sang Mesias tanpa terkecuali karena tanpa penjagaan ketat keamanan, namun membawa dampak yang besar bagi kelangsungan hidup manusia. Manusia tanpa pengharapan hidup kekal kini mendapatkannya kembali.
Bagi anak-anak kecil, Natal merupakan hari sukacita karena akan mendapatkan hadiah dari orang tua, sekolah Minggu dan Sinterklas, hari libur jalan2x, dan hari yang menyenangkan bisa berkumpul bersama keluarga menikmati makanan yang enak2x. Semakin bertambahnya usia, semakin kita merenungkan makna Natal yang sarat dengan penderitaan dan pengorbanan. Lewat Natal, kita semakin mengerti betapa besarnya kasih Tuhan kepada manusia walaupun manusia menolakNya karena pengertian kita yang sangat dangkal.
Lahir untuk mati, hidup untuk dihina dan mati untuk kita orang berdosa. Itulah yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita. Betapa kita harus bersyukur dan setia kepadaNya dengan hidup sesuai kehendakNya.
Kamis, 06 Desember 2012
Rabu, 07 November 2012
Hukum yang terutama
Hukum yang terutama yang diajarkan Tuhan Yesus adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan kita. Setelah itu mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri.
Jika kita sudah melakukannya, maka hidup kita sudah sempurna.
Namun menjalankannya, memerlukan proses terus menerus karena keinginan daging kita adalah mementingkan diri sendiri dan menolak Tuhan.
Kalau kita mengasihi Tuhan dengan segenap hidup kita, maka kita percaya bahwa Tuhan sanggup memberkati dan menolong bahkan menyelamatkan hidup kita. Kita tidak akan melakukan hal-hal yang menyakiti hatiNya. Kita akan menjadi pribadi yang menyenangkan hatiNya. Kita mau hidup kita sama sepertiNya sebab kita mau taat pada FirmanNya.
Aplikasi dari kasih kita kepadaNya tertuang di dalam kasih kepada sesama kita, sebab bagaimana mungkin kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan, kalau sesama kita membenci sesama kita yang kelihatan. Tuhan telah menempatkan diriNya di dalam setiap manusia. Sebab itu, apapun yang kita perbuat kepada sesama kita, kita telah melakukannya seperti kepada Tuhan.
Ketika kita bertemu dengan Tuhan diakhir hidup kita, Tuhan tidak menanyakan berapa banyak harta kita, berapa besar prestasi kita, tetapi apa yang telah kita lakukan kepada sesama kita. Apakah hidup kita menjadi berkat bagi sesama kita atau menjadi beban mereka.
Lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan dan Tuhan akan melakukan bagianNya dalam hidup kita. Biarlah hidup kita untuk memuliakan NamaNya saja, tidak ada motivasi yang lain. Hidup tulus, taat, dan setia kepadaNya.
Jika kita sudah melakukannya, maka hidup kita sudah sempurna.
Namun menjalankannya, memerlukan proses terus menerus karena keinginan daging kita adalah mementingkan diri sendiri dan menolak Tuhan.
Kalau kita mengasihi Tuhan dengan segenap hidup kita, maka kita percaya bahwa Tuhan sanggup memberkati dan menolong bahkan menyelamatkan hidup kita. Kita tidak akan melakukan hal-hal yang menyakiti hatiNya. Kita akan menjadi pribadi yang menyenangkan hatiNya. Kita mau hidup kita sama sepertiNya sebab kita mau taat pada FirmanNya.
Aplikasi dari kasih kita kepadaNya tertuang di dalam kasih kepada sesama kita, sebab bagaimana mungkin kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan, kalau sesama kita membenci sesama kita yang kelihatan. Tuhan telah menempatkan diriNya di dalam setiap manusia. Sebab itu, apapun yang kita perbuat kepada sesama kita, kita telah melakukannya seperti kepada Tuhan.
Ketika kita bertemu dengan Tuhan diakhir hidup kita, Tuhan tidak menanyakan berapa banyak harta kita, berapa besar prestasi kita, tetapi apa yang telah kita lakukan kepada sesama kita. Apakah hidup kita menjadi berkat bagi sesama kita atau menjadi beban mereka.
Lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan dan Tuhan akan melakukan bagianNya dalam hidup kita. Biarlah hidup kita untuk memuliakan NamaNya saja, tidak ada motivasi yang lain. Hidup tulus, taat, dan setia kepadaNya.
Jumat, 02 November 2012
Melangkah pasti
Banyak dari kita masih bertanya-tanya, apakah kita sudah berjalan sesuai kehendakNya? Kita seringkali terpesona melihat kesuksesan orang lain dan ingin menjadi seperti mereka. Kita sering juga mengkultuskan orang-orang yang kita anggap suci tapi akhirnya kecewa ketika mereka melakukan pelanggaran seperti kita. Contohnya pendeta yang pandai berkotbah namun tidak pandai dalam bersikap, bahkan menjadi batu sandungan yang membuat jemaatnya undur dari kebaktian.
Tidak ada orang yang sempurna. Jika ada orang yang mengaku dirinya orang suci, berarti dia melawan Tuhan.Setiap orang yang hidup di dunia ini adalah orang berdosa yang memerlukan Tuhan karena hanya Tuhan yang mampu menyucikan kita.
Setiap kita memiliki panggilan hidup masing-masing, bisa menjadi dokter, guru, pengusaha, karyawan dan lain-lain. Ada orang yang setelah menjadi dokter, lalu berubah profesi jadi pendeta dan lain sebagainya. Selama profesi itu sesuai dengan kehendak Tuhan dan membuat orang tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka itu patut ditiru dan diteladani.
Bila setiap profesi yang berkenan kepada Tuhan, dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka hidupnya akan berhasil dan menjadi berkat bagi banyak orang. Itulah arti hidup yang sesungguhnya yang harus kita perjuangkan. Bukan mencari hal-hal yang sia-sia dengan jalan pintas mencari kekayaan dan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara lalu mulai menebus kesalahannya dengan menjadi donatur di kegiatan sosial dan gereja.
Kita tidak bisa menebus dosa dengan dosa. Pertobatan yang ditutut oleh Tuhan ketika kita ingin hidup kita merdeka dari dosa. Melangkah pasti bersama Tuhan melakukan kewajiban kita masing-masing, jangan mau dipengaruhi oleh nasihat-nasihat yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Yakinlah bahwa kita tidak berjalan sendiri, ketika kita menerima Tuhan dalam hidup kita. Taatilah Firman Tuhan walaupun terasa berat dan melelahkan karena Tuhan tidak bisa pernah disesatkan oleh siapa pun juga, apa yang ditabur orang, itu yang akan dituainya.
Tetap kerjakan keselamatan kita dengan hidup takut dan gentar kepadaNya. Percayalah Dia akan menguatkan langkah kita menuju kesempurnaan bersamaNya.
Tidak ada orang yang sempurna. Jika ada orang yang mengaku dirinya orang suci, berarti dia melawan Tuhan.Setiap orang yang hidup di dunia ini adalah orang berdosa yang memerlukan Tuhan karena hanya Tuhan yang mampu menyucikan kita.
Setiap kita memiliki panggilan hidup masing-masing, bisa menjadi dokter, guru, pengusaha, karyawan dan lain-lain. Ada orang yang setelah menjadi dokter, lalu berubah profesi jadi pendeta dan lain sebagainya. Selama profesi itu sesuai dengan kehendak Tuhan dan membuat orang tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka itu patut ditiru dan diteladani.
Bila setiap profesi yang berkenan kepada Tuhan, dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka hidupnya akan berhasil dan menjadi berkat bagi banyak orang. Itulah arti hidup yang sesungguhnya yang harus kita perjuangkan. Bukan mencari hal-hal yang sia-sia dengan jalan pintas mencari kekayaan dan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara lalu mulai menebus kesalahannya dengan menjadi donatur di kegiatan sosial dan gereja.
Kita tidak bisa menebus dosa dengan dosa. Pertobatan yang ditutut oleh Tuhan ketika kita ingin hidup kita merdeka dari dosa. Melangkah pasti bersama Tuhan melakukan kewajiban kita masing-masing, jangan mau dipengaruhi oleh nasihat-nasihat yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Yakinlah bahwa kita tidak berjalan sendiri, ketika kita menerima Tuhan dalam hidup kita. Taatilah Firman Tuhan walaupun terasa berat dan melelahkan karena Tuhan tidak bisa pernah disesatkan oleh siapa pun juga, apa yang ditabur orang, itu yang akan dituainya.
Tetap kerjakan keselamatan kita dengan hidup takut dan gentar kepadaNya. Percayalah Dia akan menguatkan langkah kita menuju kesempurnaan bersamaNya.
Minggu, 14 Oktober 2012
Beban
Tidak ada seorangpun yang mau diberi beban karena tidak membuat kita berjalan leluasa. Namun setiap orang pasti memiliki beban hidup yang harus dipikul. Baik itu beban karena kesalahan sendiri, kesalahan orang lain atau beban dari lahir. Beban bisa berarti kelemahan fisik kita, kekurangan mental kita, atau masalah hidup. Tanpa beban, kita menjadi orang yang berjalan tanpa tujuan. Dengan membawa beban, maka kita akan berjalan dengan fokus untuk menyelesaikannya.
Jika orang berjalan tanpa beban, maka akan mudah menyimpang ke kanan dan ke kiri sebab tidak ada tempat yang dituju. Beban membuat kita mau belajar dari kekurangan dan kelemahan kita agar kita bisa memaksimalkan potensi yang ada di dalam kita. Orang yang merasa dirinya baik-baik saja akan mudah merasa sombong dan tidak menghargai hidupnya. Tetapi orang yang merasa dirinya buruk akan mudah putus asa dan tidak menghargai hidupnya juga.
Jadi orang yang menghargai hidupnya adalah orang yang mampu menerima dirinya apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Tidak ada orang yang seluruh hidupnya adalah kekurangan atau kelebihan. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jika kita tidak mengasihi diri kita sendiri, maka tidak mungkin kita mengasihi orang lain, apalagi Tuhan.
Tuhan tahu bahwa kita merasakan beban hidup yang berat selama ada di dunia ini. Tuhan tidak melepaskan beban kita, tapi Dia memberikan beban yang ringan yang dapat kita tanggung. Sebab Tuhan setia dan mengasihi kita. Beban membuat kita menjadi pribadi yang kuat dan bertanggung jawab.
Sebuah contoh, orang yang berjalan diatas tali, akan lebih mudah dia berjalan fokus ke depan dengan membawa gala untuk menyeimbangkan tubuhnya. Jika gala yang dipegangnya terlalu berat, maka dia akan jatuh, demikian juga jika terlalu ringan, maka akan sia-sia, bisa tertiup angin dan jatuh. Gala yang pas yang sesuailah yang akan mempercepat langkahnya untuk sampai di tujuan.
Begitupun hidup kita, gala yang kita pegang, bila terlalu ringan, maka kita akan terlena dan jatuh, tapi jika terlalu berat, maka kita juga akan langsung jatuh. Gala yang pas yang akan membuat kita berjalan maju. Beban apapun yang kita sedang dipikul, yakinlah bahwa itu beban yang pas yang sanggup kita pikul. Jika kita berjalan bersama dengan Tuhan, maka ketika kita goyah, maka Dia akan memegang tangan kita supaya kita tidak terjatuh. Tetapi jika kita menepis tangan Tuhan, maka dipastikan kita akan jatuh.
Jika orang berjalan tanpa beban, maka akan mudah menyimpang ke kanan dan ke kiri sebab tidak ada tempat yang dituju. Beban membuat kita mau belajar dari kekurangan dan kelemahan kita agar kita bisa memaksimalkan potensi yang ada di dalam kita. Orang yang merasa dirinya baik-baik saja akan mudah merasa sombong dan tidak menghargai hidupnya. Tetapi orang yang merasa dirinya buruk akan mudah putus asa dan tidak menghargai hidupnya juga.
Jadi orang yang menghargai hidupnya adalah orang yang mampu menerima dirinya apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Tidak ada orang yang seluruh hidupnya adalah kekurangan atau kelebihan. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jika kita tidak mengasihi diri kita sendiri, maka tidak mungkin kita mengasihi orang lain, apalagi Tuhan.
Tuhan tahu bahwa kita merasakan beban hidup yang berat selama ada di dunia ini. Tuhan tidak melepaskan beban kita, tapi Dia memberikan beban yang ringan yang dapat kita tanggung. Sebab Tuhan setia dan mengasihi kita. Beban membuat kita menjadi pribadi yang kuat dan bertanggung jawab.
Sebuah contoh, orang yang berjalan diatas tali, akan lebih mudah dia berjalan fokus ke depan dengan membawa gala untuk menyeimbangkan tubuhnya. Jika gala yang dipegangnya terlalu berat, maka dia akan jatuh, demikian juga jika terlalu ringan, maka akan sia-sia, bisa tertiup angin dan jatuh. Gala yang pas yang sesuailah yang akan mempercepat langkahnya untuk sampai di tujuan.
Begitupun hidup kita, gala yang kita pegang, bila terlalu ringan, maka kita akan terlena dan jatuh, tapi jika terlalu berat, maka kita juga akan langsung jatuh. Gala yang pas yang akan membuat kita berjalan maju. Beban apapun yang kita sedang dipikul, yakinlah bahwa itu beban yang pas yang sanggup kita pikul. Jika kita berjalan bersama dengan Tuhan, maka ketika kita goyah, maka Dia akan memegang tangan kita supaya kita tidak terjatuh. Tetapi jika kita menepis tangan Tuhan, maka dipastikan kita akan jatuh.
Selasa, 25 September 2012
Tindak kekerasan
Dari jaman dahulu, selalu ada tindak kekerasan, dimulai dari Kain yang membunuh Habel, terus berlanjut sampai sekarang. Intensitasnya makin bertambah seiring makin bertambahnya kejahatan. Manusia makin tidak sabaran, tidak peduli dengan sesama dan tidak berfikir dengan akal sehat lagi. Jika dulu kita mendengar deru perang di negara lain yang jauh letaknya, sekarang kita sudah melihatnya langsung, di sekitar kita sudah terjadi. Semakin canggihnya teknologi keamanan, semakin canggih juga pelaku kejahatan dalam melaksanakan aksinya.
Tidak ada tempat yang aman di dunia ini, jarak maut dan kita hanya dibatasi satu langkah saja. Kita bisa menjadi korban tindak kejahatan sewaktu-waktu. Hanya anugerah Tuhan kalau kita masih bisa hidup sekarang ini. Kita hanya bisa mengantisipasi agar tidak menjadi korban dengan berlaku sopan dan sesuai dengan peraturan yang ada.
Firman Tuhan berkata jika kita rajin berbuat baik, masakan kita mengalami kejahatan, kalaupun kita mengalaminya, itu adalah anugerah, sebab lebih baik menderita karena berbuat baik daripada bersenang-senang karena berbuat jahat. Sebab Tuhan menentang orang yang melakukan tindak kekerasan. Jika kita membalas kejahatan dengan kebaikan maka kita menaruh bara api diatas kepala orang itu, artinya Tuhan yang akan membalas apa yang diperbuatnya dengan caraNya. Bisa saja dengan menyadarkan orang tersebut atau menghukumnya untuk kebaikannya.
Tuhan tidak berharap kita binasa akan kejahatan kita tetapi Dia mau mengampuni kejahatan kita dan memberi kesempatan agar kita berbuat baik. Tuhan memberikan hujan dan panas bagi orang baik dan orang jahat. Dia memberikan kesempatan bagi kita untuk mengisi hidup kita dengan buah-buah kasih. Kasih mengalahkan kekerasan hati dan perbuatan jahat.
Menjaga sikap dengan kelemah lembutan dan kesabaran akan meredam tindak kekerasan yang terjadi. Batu yang keras jika ditetesi dengan air maka akan berlubang, tetapi pisau diasah dengan pisau maka akan semakin tajam. Orang yang gemar bermain dengan pedang, akan mati oleh pedang. Kenakan kasih Kristus yang menyelamatkan hidup kita.
Tidak ada tempat yang aman di dunia ini, jarak maut dan kita hanya dibatasi satu langkah saja. Kita bisa menjadi korban tindak kejahatan sewaktu-waktu. Hanya anugerah Tuhan kalau kita masih bisa hidup sekarang ini. Kita hanya bisa mengantisipasi agar tidak menjadi korban dengan berlaku sopan dan sesuai dengan peraturan yang ada.
Firman Tuhan berkata jika kita rajin berbuat baik, masakan kita mengalami kejahatan, kalaupun kita mengalaminya, itu adalah anugerah, sebab lebih baik menderita karena berbuat baik daripada bersenang-senang karena berbuat jahat. Sebab Tuhan menentang orang yang melakukan tindak kekerasan. Jika kita membalas kejahatan dengan kebaikan maka kita menaruh bara api diatas kepala orang itu, artinya Tuhan yang akan membalas apa yang diperbuatnya dengan caraNya. Bisa saja dengan menyadarkan orang tersebut atau menghukumnya untuk kebaikannya.
Tuhan tidak berharap kita binasa akan kejahatan kita tetapi Dia mau mengampuni kejahatan kita dan memberi kesempatan agar kita berbuat baik. Tuhan memberikan hujan dan panas bagi orang baik dan orang jahat. Dia memberikan kesempatan bagi kita untuk mengisi hidup kita dengan buah-buah kasih. Kasih mengalahkan kekerasan hati dan perbuatan jahat.
Menjaga sikap dengan kelemah lembutan dan kesabaran akan meredam tindak kekerasan yang terjadi. Batu yang keras jika ditetesi dengan air maka akan berlubang, tetapi pisau diasah dengan pisau maka akan semakin tajam. Orang yang gemar bermain dengan pedang, akan mati oleh pedang. Kenakan kasih Kristus yang menyelamatkan hidup kita.
Senin, 24 September 2012
Hukum kasih
Hukum kasih adalah hukum yang sempurna. Hukum kasih memberi kemerdekaan. Hukum kasih berbanding terbalik dengan hukum dunia ini. Hukum dunia menuntut keadilan menurut pandangan manusia yang terbatas.
Hukum dunia mengajarkan mata ganti mata, gigi ganti gigi dan hukum kasih mengajarkan jika ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan. Umat Tuhan diibaratkan sebagai domba yang memerlukan gembala, bukan singa yang berjuang sendiri.
Membunuh sama dengan membenci orang, mencuri sama dengan mengingini milik orang lain, mencintai sesuatu lebih dari mencintai Tuhan adalah penyembahan berhala, melihat wanita dengan gairah termasuk sudah berzinah dengannya. Hukum kasih menilai segala sesuatu dari akarnya bukan saja dari perbuatannya.
Sebab setiap perbuatan berasal dari buah hati dan pikiran sehingga hukum kasih lebih mendidik seseorang agar menyadari perbuatannya dan bertobat.
Hukum dunia tidak menyadarkan kita dari kesalahan kita bahkan membuat kita bertambah jahat sebab kita sebenarnya tidak tahu mana yang baik. Hukuman tanpa kasih tidak mendatangkan kebenaran sebab bagaimana kita dapat melakukan yang baik jika kita berpikir apa yang kita lakukan baik ternyata salah. Hukum kasih menyediakan pengampunan karena yang kita butuhkan adalah pengampunan, penyembuhan terhadap luka-luka di hati kita. Kita tidak saja melakukan kesalahan kepada orang lain tetapi juga kita mengalami perlakuan yang salah dari orang lain.
Kita mampu mengampuni kesalahan orang lain ketika kita terlebih dulu diampuni. Pengampunan mendahului pertobatan. Ketika kita sadar bahwa kita salah, kita akan belajar dari kesalahan kita. Tetapi ketika kita dihukum karena kita tidak sadar akan apa yang kita lakukan, maka kita akan cenderung untuk memberontak dan tidak mau belajar dari kesalahan kita.
Sebab itu kita memerlukan hukum kasih sebagai pedoman hidup kita, seperti Tuhan telah mengasihi dan mengajar kita, demikian pula kita memperlakukan sesama kita. Kasih tidak mementingkan diri sendiri, kasih itu sabar, murah hati, tidak sombong, bisa menerima kelebihan dan kekurangan orang lain.
Jika Tuhan tidak memiliki hukum, maka kita akan menjadi liar dan binasa karena kebodohan kita. Jika Tuhan tidak memiliki kasih, maka kita hidup dalam ketakutan dan binasa karena kejahatan kita. Kenakan hukum kasih yang menyelamatkan hidup kita.
Hukum dunia mengajarkan mata ganti mata, gigi ganti gigi dan hukum kasih mengajarkan jika ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan. Umat Tuhan diibaratkan sebagai domba yang memerlukan gembala, bukan singa yang berjuang sendiri.
Membunuh sama dengan membenci orang, mencuri sama dengan mengingini milik orang lain, mencintai sesuatu lebih dari mencintai Tuhan adalah penyembahan berhala, melihat wanita dengan gairah termasuk sudah berzinah dengannya. Hukum kasih menilai segala sesuatu dari akarnya bukan saja dari perbuatannya.
Sebab setiap perbuatan berasal dari buah hati dan pikiran sehingga hukum kasih lebih mendidik seseorang agar menyadari perbuatannya dan bertobat.
Hukum dunia tidak menyadarkan kita dari kesalahan kita bahkan membuat kita bertambah jahat sebab kita sebenarnya tidak tahu mana yang baik. Hukuman tanpa kasih tidak mendatangkan kebenaran sebab bagaimana kita dapat melakukan yang baik jika kita berpikir apa yang kita lakukan baik ternyata salah. Hukum kasih menyediakan pengampunan karena yang kita butuhkan adalah pengampunan, penyembuhan terhadap luka-luka di hati kita. Kita tidak saja melakukan kesalahan kepada orang lain tetapi juga kita mengalami perlakuan yang salah dari orang lain.
Kita mampu mengampuni kesalahan orang lain ketika kita terlebih dulu diampuni. Pengampunan mendahului pertobatan. Ketika kita sadar bahwa kita salah, kita akan belajar dari kesalahan kita. Tetapi ketika kita dihukum karena kita tidak sadar akan apa yang kita lakukan, maka kita akan cenderung untuk memberontak dan tidak mau belajar dari kesalahan kita.
Sebab itu kita memerlukan hukum kasih sebagai pedoman hidup kita, seperti Tuhan telah mengasihi dan mengajar kita, demikian pula kita memperlakukan sesama kita. Kasih tidak mementingkan diri sendiri, kasih itu sabar, murah hati, tidak sombong, bisa menerima kelebihan dan kekurangan orang lain.
Jika Tuhan tidak memiliki hukum, maka kita akan menjadi liar dan binasa karena kebodohan kita. Jika Tuhan tidak memiliki kasih, maka kita hidup dalam ketakutan dan binasa karena kejahatan kita. Kenakan hukum kasih yang menyelamatkan hidup kita.
Rabu, 19 September 2012
Kekayaan sejati
Ketika kita lahir didunia, kita tidak membawa apa-apa dan ketika kita meninggalkan dunia, kita juga tidak membawa apa-apa. Apa yang kita miliki di dunia hanya berlaku ketika kita masih hidup di dunia, itu pun kalau kita diberi kuasa untuk menikmatinya. Tidak semua orang diberi kuasa untuk menikmati apa yang dimilikinya. Seringkali apa yang dimilikinya, dinikmati oleh orang lain dan kita hanya bisa melihatnya. Tetapi mengapa kita berlomba-lomba untuk memiliki segala yang ada di dunia?
Hati yang tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, ditambah mata yang melihat hal-hal yang indah dan pikiran yang menunjang agar keinginan untuk memiliki segera terlaksana. Lingkungan menghargai kita dengan apa yang kita miliki. Keangkuhan hidup membuat kita mengejar kekayaan tanpa kenal aturan.
Tuhan berjanji akan memberkati kita jika kita melakukan bagian kita dan mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki.Ketika kita dipercayakan kekayaan baik itu besar atau kecil menurut pemandangan kita, tetaplah itu adalah kekayaan yang harus dipertanggungjawabkan. Ada tujuan dibalik kekayaan yang kita miliki yaitu untuk memperkaya orang lain.
Kekayaan bukan saja berbicara mengenai harta benda, namun pengetahuan, budi, teladan, hikmat adalah kekayaan yang membawa hidup kita memiliki makna. Sia-sia jika kita mengabaikan kekayaan rohani yang tidak kelihatan secara kasat mata tetapi memiliki dampak yang sangat besar bagi hidup kita.
Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah orang yang kaya karena Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki segalanya, baik itu dunia dan manusia, juga hikmat marifat yang tidak ada tandingannya. Tuhan menilai kita kaya dengan apa yang kita berikan dalam hidup kita, bukan apa yang kita miliki. Karena kita memiliki keterbatasan dalam menggunakan kekayaan kita, tapi kita bisa memberikan kekayaan kita tanpa terbatas. Kita dapat memberi harta kita, pengetahuan kita, hikmat kita karena semuanya berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan dengan jalan kita memuliakan namaNya lewat hidup kita.
Teladan hidup kita hanya Tuhan Yesus. Dia hidup didunia untuk memberikan hidupNya agar kita selamat, masuk surga. Dia tidak mengejar harta benda dan kekuasaan di dunia karena bukan itu tujuanNya. Dia datang untuk memberi teladan agar kita mengikutiNya. Dia telah memberi dampak yang luar biasa bagi umat manusia, Dia memberikan kekayaan yang terbesar yaitu hidupNya agar kita hidup.
Kekayaan terbesar kita adalah hidup kita yang telah ditebus oleh darahNya dan biarlah hidup kita bukan untuk diri kita sendiri tetapi kita hidup untuk Tuhan dengan jalan melakukan apa yang Dia mau, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Nama Tuhan dipermuliakan lewat sikap perbuatan kita.
Kekayaan dunia akan kita tinggalkan kelak, hanya kekayaan pengenalan akan Tuhan yang akan mengiringi langkah kita masuk dalam rumahNya untuk menikmati kekayaan yang sejati.
Ketika bayi lahir, tangannya akan menggenggam seolah berkata aku akan menggenggam harta dunia ini, tetapi ketika orang meninggal, tangannya akan terkulai seolah berkata tidak harta dunia yang bisa aku bawa di alam kekekalan.
Hati yang tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, ditambah mata yang melihat hal-hal yang indah dan pikiran yang menunjang agar keinginan untuk memiliki segera terlaksana. Lingkungan menghargai kita dengan apa yang kita miliki. Keangkuhan hidup membuat kita mengejar kekayaan tanpa kenal aturan.
Tuhan berjanji akan memberkati kita jika kita melakukan bagian kita dan mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki.Ketika kita dipercayakan kekayaan baik itu besar atau kecil menurut pemandangan kita, tetaplah itu adalah kekayaan yang harus dipertanggungjawabkan. Ada tujuan dibalik kekayaan yang kita miliki yaitu untuk memperkaya orang lain.
Kekayaan bukan saja berbicara mengenai harta benda, namun pengetahuan, budi, teladan, hikmat adalah kekayaan yang membawa hidup kita memiliki makna. Sia-sia jika kita mengabaikan kekayaan rohani yang tidak kelihatan secara kasat mata tetapi memiliki dampak yang sangat besar bagi hidup kita.
Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah orang yang kaya karena Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki segalanya, baik itu dunia dan manusia, juga hikmat marifat yang tidak ada tandingannya. Tuhan menilai kita kaya dengan apa yang kita berikan dalam hidup kita, bukan apa yang kita miliki. Karena kita memiliki keterbatasan dalam menggunakan kekayaan kita, tapi kita bisa memberikan kekayaan kita tanpa terbatas. Kita dapat memberi harta kita, pengetahuan kita, hikmat kita karena semuanya berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan dengan jalan kita memuliakan namaNya lewat hidup kita.
Teladan hidup kita hanya Tuhan Yesus. Dia hidup didunia untuk memberikan hidupNya agar kita selamat, masuk surga. Dia tidak mengejar harta benda dan kekuasaan di dunia karena bukan itu tujuanNya. Dia datang untuk memberi teladan agar kita mengikutiNya. Dia telah memberi dampak yang luar biasa bagi umat manusia, Dia memberikan kekayaan yang terbesar yaitu hidupNya agar kita hidup.
Kekayaan terbesar kita adalah hidup kita yang telah ditebus oleh darahNya dan biarlah hidup kita bukan untuk diri kita sendiri tetapi kita hidup untuk Tuhan dengan jalan melakukan apa yang Dia mau, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Nama Tuhan dipermuliakan lewat sikap perbuatan kita.
Kekayaan dunia akan kita tinggalkan kelak, hanya kekayaan pengenalan akan Tuhan yang akan mengiringi langkah kita masuk dalam rumahNya untuk menikmati kekayaan yang sejati.
Ketika bayi lahir, tangannya akan menggenggam seolah berkata aku akan menggenggam harta dunia ini, tetapi ketika orang meninggal, tangannya akan terkulai seolah berkata tidak harta dunia yang bisa aku bawa di alam kekekalan.
Jumat, 14 September 2012
Bingung
Ada orang yang berkata : Saya bukannya tidak percaya bahwa Tuhan masih sanggup menolong saya, tapi saya bingung apa yang harus saya lakukan?. Ketika masalah datang bertubi-tubi dan tidak ada jalan keluar, seringkali kita bertanya-tanya apakah salah saya, apakah ini cobaan yang diizinkan Tuhan, apakah memang ini jalan menuju keberhasilan, dan masih banyak pertanyaan yang seolah olah tidak ada jawabannya.
Perhatian kita hanya terfokus pada masalah yang ada dan berharap akan ada penyelesaian secepatnya. Kenyataannya, selama kita hidup di dunia, masalah akan berjalan bersama-sama kita sampai akhir hidup kita. Adalah hal yang sia-sia jika kita ingin hidup tanpa masalah. Tidak dicari pun, masalah akan datang, apalagi jika kita mencarinya, segera dia akan muncul di hadapan kita.
Namun yang sering membuat kita bingung adalah pertanyaan mengapa begitu, mengapa begini yang akan mendewasakan kita. Kadang kita tidak tahu apa penyebabnya sampai akhirnya masalah lewat begitu saja.
Sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita dituntut percaya tanpa melihat, yang kita sebut iman. Kita percaya dalam melewati masalah apapun yang membuat kita bingung, ada Tuhan yang beserta dengan kita. Tuhan yang baik memiliki rencana yang baik dan indah dalam hidup kita tanpa kita perlu untuk mengetahuinya terlebih dahulu.
Ketika kita percaya kepada Tuhan dan berjalan sesuai dengan kehendakNya, walaupun kenyataannya kita bingung apa kehendak Tuhan dalam hidup kita, Tuhan akan memberi kita kekuatan dalam menjalani hidup ini, apapun yang terjadi, sebab kita percaya persoalan dan pencobaan yang diizinkanNya, tidak ada yang terjadi tanpa seizinNya, tidak akan melampaui kekuatan kita sebab Allah setia dan tidak pernah meninggalkan kita.
Kebingungan bisa terjadi ketika kita tidak mempercayaiNya, kita membandingkan dengan masalah orang lain yang kelihatannya lebih ringan atau membandingkan hidup kita dengan orang lain yang kelihatannya lebih berhasil dari hidup kita, kita menjadi iri hati dengan orang lain sehingga hilanglah damai sejahtera kita di dalam Tuhan. Tuhan memiliki rencana yang berbeda-beda kepada setiap anak-anakNya sesuai dengan kemampuan kita. Tugas kita adalah menggenapi rencanaNya dengan penuh sukacita, apapun rencanaNya sebab ketika hidup didalam rencanaNya, kita akan menemukan passion of life, gairah hidup, kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan apapun juga. Kita bisa bernyanyi It is well with my soul, nyamanlah jiwaku.
Kita tidak akan pusing dan iri hati melihat tingkah laku, pola hidup orang-orang yang mengejar kekayaan dengan cara yang tidak benar, mengejar kekuasaan dengan mengorbankan hak orang lain, bersenang-senang diatas penderitaan orang lain dan hal-hal yang tidak benar lainnya sebab mereka tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati, mereka akan selalu merasakan kekosongan jiwa jika mereka tidak percaya kepada Tuhan dan melakukan kehendakNya.
Satu hal yang kita harus ingat, Bapa yang baik pasti memberikan yang terbaik bagi anakNya dan Iblis yang jahat pasti memberikan yang terjahat bagi kita. Walaupun saat ini kita masih ada kebingungan dan keraguan akan hidup ini, kita tetap bisa melangkah dengan iman bahwa Tuhan masih ada dan masih berdaulat dalam hidup kita. Tetap lakukan yang terbaik yang kita bisa lakukan, menabur dan menabur yang baik, meskipun kita mungkin tidak menuainya langsung tapi apa yang kita tabur akan kita tuai kelak.
Perhatian kita hanya terfokus pada masalah yang ada dan berharap akan ada penyelesaian secepatnya. Kenyataannya, selama kita hidup di dunia, masalah akan berjalan bersama-sama kita sampai akhir hidup kita. Adalah hal yang sia-sia jika kita ingin hidup tanpa masalah. Tidak dicari pun, masalah akan datang, apalagi jika kita mencarinya, segera dia akan muncul di hadapan kita.
Namun yang sering membuat kita bingung adalah pertanyaan mengapa begitu, mengapa begini yang akan mendewasakan kita. Kadang kita tidak tahu apa penyebabnya sampai akhirnya masalah lewat begitu saja.
Sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita dituntut percaya tanpa melihat, yang kita sebut iman. Kita percaya dalam melewati masalah apapun yang membuat kita bingung, ada Tuhan yang beserta dengan kita. Tuhan yang baik memiliki rencana yang baik dan indah dalam hidup kita tanpa kita perlu untuk mengetahuinya terlebih dahulu.
Ketika kita percaya kepada Tuhan dan berjalan sesuai dengan kehendakNya, walaupun kenyataannya kita bingung apa kehendak Tuhan dalam hidup kita, Tuhan akan memberi kita kekuatan dalam menjalani hidup ini, apapun yang terjadi, sebab kita percaya persoalan dan pencobaan yang diizinkanNya, tidak ada yang terjadi tanpa seizinNya, tidak akan melampaui kekuatan kita sebab Allah setia dan tidak pernah meninggalkan kita.
Kebingungan bisa terjadi ketika kita tidak mempercayaiNya, kita membandingkan dengan masalah orang lain yang kelihatannya lebih ringan atau membandingkan hidup kita dengan orang lain yang kelihatannya lebih berhasil dari hidup kita, kita menjadi iri hati dengan orang lain sehingga hilanglah damai sejahtera kita di dalam Tuhan. Tuhan memiliki rencana yang berbeda-beda kepada setiap anak-anakNya sesuai dengan kemampuan kita. Tugas kita adalah menggenapi rencanaNya dengan penuh sukacita, apapun rencanaNya sebab ketika hidup didalam rencanaNya, kita akan menemukan passion of life, gairah hidup, kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan apapun juga. Kita bisa bernyanyi It is well with my soul, nyamanlah jiwaku.
Kita tidak akan pusing dan iri hati melihat tingkah laku, pola hidup orang-orang yang mengejar kekayaan dengan cara yang tidak benar, mengejar kekuasaan dengan mengorbankan hak orang lain, bersenang-senang diatas penderitaan orang lain dan hal-hal yang tidak benar lainnya sebab mereka tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati, mereka akan selalu merasakan kekosongan jiwa jika mereka tidak percaya kepada Tuhan dan melakukan kehendakNya.
Satu hal yang kita harus ingat, Bapa yang baik pasti memberikan yang terbaik bagi anakNya dan Iblis yang jahat pasti memberikan yang terjahat bagi kita. Walaupun saat ini kita masih ada kebingungan dan keraguan akan hidup ini, kita tetap bisa melangkah dengan iman bahwa Tuhan masih ada dan masih berdaulat dalam hidup kita. Tetap lakukan yang terbaik yang kita bisa lakukan, menabur dan menabur yang baik, meskipun kita mungkin tidak menuainya langsung tapi apa yang kita tabur akan kita tuai kelak.
Rabu, 08 Agustus 2012
Bebal
Kita seringkali dibuat kesal dengan orang bebal. Kita sudah mengajarkan yang benar, tapi yang dilakukan sebaliknya. Tidak bisa dipungkiri, kebiasaan lama sulit diubah, perlu proses dan ketekunan. Mungkin bagi sebagian orang, apa yang dikerjakan adalah baik menurut pendapatnya sehingga ketika diarahkan untuk berubah, menjadi sulit untuk dilakukan.Misalnya ketika kita terbiasa untuk berbohong, ketika kita diajarkan untuk berkata jujur, maka akan mengalami banyak kendala dalam penerapannya sehari-hari.
Padahal berkata jujur adalah sesuatu yang baik, yang seharusnya menjadi kebiasaan hidup kita. Seringkali juga kita mengabaikan peringatan karena untuk berubah dari kebiasaan lama kita tidaklah menyenangkan. Ada hal-hal yang kita sukai yang harus dilepaskan. Berpindah dari yang mudah dilakukan kepada hal-hal yang sepertinya sulit karena belum bisa atau terbiasa.
Tidak ada batasan umur untuk belajar menjadi lebih baik. Bahkan semakin bertambah umur, diharapkan kita semakin baik sebab semakin dekat kita akan menghadap Sang Pencipta untuk memberikan pertanggungjawaban. Hidup ini adalah waktu kita untuk belajar menyadari banyak hal yang harus dicapai yaitu kesempurnaan hidup. Ada maksud dan tujuan Tuhan menciptakan kita yaitu untuk melakukan kehendak dan rencanaNya.
Ketika kita hidup diluar rancanganNya, maka kita sebenarnya hidup sia-sia dan tak memiliki arah dan tujuan sehingga mudah sekali kita menjadi putus asa dan jauh dari damai sejahtera. Orang yang bebal tidak akan memiliki hidup yang baik, baginya hidup hanya sekali, nikmati dan selesai sudah.
Jangan kita menjadi orang bebal, tetapi menjadi penurut FirmanNya karena hidup kita terlalu berharga untuk disia-siakan. Kita akan menyesal jika kita tidak memulai dari sekarang untuk tidak jemu-jemu belajar menjadi lebih baik. Sebebal-bebalnya kita, ketika kita mau untuk berubah maka akan ada hasilnya. Proses yang dilewati walaupun menyakitkan tapi akan membawa kebaikan bagi kita.
Padahal berkata jujur adalah sesuatu yang baik, yang seharusnya menjadi kebiasaan hidup kita. Seringkali juga kita mengabaikan peringatan karena untuk berubah dari kebiasaan lama kita tidaklah menyenangkan. Ada hal-hal yang kita sukai yang harus dilepaskan. Berpindah dari yang mudah dilakukan kepada hal-hal yang sepertinya sulit karena belum bisa atau terbiasa.
Tidak ada batasan umur untuk belajar menjadi lebih baik. Bahkan semakin bertambah umur, diharapkan kita semakin baik sebab semakin dekat kita akan menghadap Sang Pencipta untuk memberikan pertanggungjawaban. Hidup ini adalah waktu kita untuk belajar menyadari banyak hal yang harus dicapai yaitu kesempurnaan hidup. Ada maksud dan tujuan Tuhan menciptakan kita yaitu untuk melakukan kehendak dan rencanaNya.
Ketika kita hidup diluar rancanganNya, maka kita sebenarnya hidup sia-sia dan tak memiliki arah dan tujuan sehingga mudah sekali kita menjadi putus asa dan jauh dari damai sejahtera. Orang yang bebal tidak akan memiliki hidup yang baik, baginya hidup hanya sekali, nikmati dan selesai sudah.
Jangan kita menjadi orang bebal, tetapi menjadi penurut FirmanNya karena hidup kita terlalu berharga untuk disia-siakan. Kita akan menyesal jika kita tidak memulai dari sekarang untuk tidak jemu-jemu belajar menjadi lebih baik. Sebebal-bebalnya kita, ketika kita mau untuk berubah maka akan ada hasilnya. Proses yang dilewati walaupun menyakitkan tapi akan membawa kebaikan bagi kita.
Minggu, 05 Agustus 2012
Kecewa
Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak pernah merasa kecewa sebab tidak semua yang kita inginkan terjadi dalam hidup kita. Anak kecewa kepada orang tua, karyawan kecewa kepada pimpinan, rakyat kecewa dengan pemerintah, kita kecewa kepada Tuhan, dan masih banyak lagi. Kekecewaan bisa terjadi karena harapan kita kepada seseorang terlalu tinggi, kesalahan kita sendiri melewatkan kesempatan baik, dan karena kita tidak tahu permasalahannya.
Jika rasa kecewa terus kita pelihara maka lambat laun kita akan menjadi orang yang pasif dalam hidup ini karena dalam benak kita keadaan tidak akan menjadi lebih baik jika kita berbuat sesuatu. Bisa dikatakan hidup segan, mati takut atau segan hidup, takut mati. Menjalani hidup tanpa semangat, tidak percaya orang lain, tidak percaya Tuhan, dan akhirnya hanya mengandalkan diri sendiri. Jika terbentur dengan rasa kecewa terhadap diri sendiri maka akan menjadi depresi atau mungkin setengah waras.
Kita harus menyadari bahwa kita hidup di dunia yang tidak sempurna karena kita telah jatuh ke dalam dosa. Ada hal-hal yang bisa terjadi di luar kekuasaan kita. Kita bisa saja kecewa tapi jangan biarkan rasa kecewa menghambat kita untuk menjalani hidup kita sesuai rencana Tuhan. Rasa kecewa biarlah menyadarkan kita bahwa kita masih manusia dan menjadi pemicu kita untuk melakukan yang lebih baik lagi.
Jika kita tidak mau kecewa maka seharusnya kita tidak mengecewakan orang lain dengan sikap perbuatan dan perkataan kita, terlebih kepada Tuhan. Sebaliknya sudahkah hidup kita membuat orang-orang yang kita kasihi bangga terhadap kita?
Jika rasa kecewa terus kita pelihara maka lambat laun kita akan menjadi orang yang pasif dalam hidup ini karena dalam benak kita keadaan tidak akan menjadi lebih baik jika kita berbuat sesuatu. Bisa dikatakan hidup segan, mati takut atau segan hidup, takut mati. Menjalani hidup tanpa semangat, tidak percaya orang lain, tidak percaya Tuhan, dan akhirnya hanya mengandalkan diri sendiri. Jika terbentur dengan rasa kecewa terhadap diri sendiri maka akan menjadi depresi atau mungkin setengah waras.
Kita harus menyadari bahwa kita hidup di dunia yang tidak sempurna karena kita telah jatuh ke dalam dosa. Ada hal-hal yang bisa terjadi di luar kekuasaan kita. Kita bisa saja kecewa tapi jangan biarkan rasa kecewa menghambat kita untuk menjalani hidup kita sesuai rencana Tuhan. Rasa kecewa biarlah menyadarkan kita bahwa kita masih manusia dan menjadi pemicu kita untuk melakukan yang lebih baik lagi.
Jika kita tidak mau kecewa maka seharusnya kita tidak mengecewakan orang lain dengan sikap perbuatan dan perkataan kita, terlebih kepada Tuhan. Sebaliknya sudahkah hidup kita membuat orang-orang yang kita kasihi bangga terhadap kita?
Senin, 16 Juli 2012
Mujizat untuk orang yang tidak percaya
Ada orang yang tidak percaya menerima mujizat sementara orang percaya tidak melihat mujzat. Mujizat terjadi karena Allah ingin menyatakan kuasanya supaya kita percaya bahwa Allah ada dan berkuasa. Sementara mujizat tidak terjadi karena kita sudah percaya dan seharusnya ada atau tidak adanya mujizat tidak mengubah percaya kita kepada Allah. Namun ada saatnya kita sangat ingin melihat mujizat karena kita mau apa yang kita inginkan menjadi kenyataan.
Apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan apa yang Allah inginkan, sangat mungkin jauh berbeda. Ketika kita dilanda kesulitan, kita berdoa, kita berharap Allah mau menolong sesuai dengan yang kita mau. Sementara kita melihat orang lain begitu mudahnya mendapatkan mujizat dari Allah. Orang lain mengalami kemenangan, keberuntungan dan sedang mendaki tangga kesuksesan. Kita merasa kita sedang berjalan di tempat dan tidak ada perubahan yang berarti. Kita mulai mempertanyakan keberadaan Allah apakah Dia pilih kasih? Bukankah kita juga berdoa dan percaya kepadaNya?
Satu hal yang harus kita yakini bahwa Allah tidak pernah salah, apapun yang terjadi dalam hidup kita bukan salah Allah. Kitalah yang harus memeriksa diri kita apakah selama ini tujuan hidup kita untuk menyenangkan diri sendiri atau Allah? Bukankan panggilan hidup adalah untuk menyenangkan hatiNya. Menjadi bagian kita untuk menundukkan diri kita dibawah otoritas Allah. Namun bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa. Kita adalah manusia yang memiliki kehendak dan kemampuan untuk bertindak tapi tetap ada batasannya.
Bukan menjadi hak kita untuk memaksakan kehendak kita yang terlaksana dengan cara natural dan supranatural, namun kehendak Allah yang terjadi. Sekarang kita melihat bahwa Allah menyatakan mujizat bagi kita yang tidak percaya agar kita percaya dan tidak menutup kemungkinan mujizat terjadi bagi kita yang percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Setiap pencobaan dan masalah yang kita hadapi tidak akan melebihi kekuatan kita sebab Allah maha tahu kemampuan setiap kita
Apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan apa yang Allah inginkan, sangat mungkin jauh berbeda. Ketika kita dilanda kesulitan, kita berdoa, kita berharap Allah mau menolong sesuai dengan yang kita mau. Sementara kita melihat orang lain begitu mudahnya mendapatkan mujizat dari Allah. Orang lain mengalami kemenangan, keberuntungan dan sedang mendaki tangga kesuksesan. Kita merasa kita sedang berjalan di tempat dan tidak ada perubahan yang berarti. Kita mulai mempertanyakan keberadaan Allah apakah Dia pilih kasih? Bukankah kita juga berdoa dan percaya kepadaNya?
Satu hal yang harus kita yakini bahwa Allah tidak pernah salah, apapun yang terjadi dalam hidup kita bukan salah Allah. Kitalah yang harus memeriksa diri kita apakah selama ini tujuan hidup kita untuk menyenangkan diri sendiri atau Allah? Bukankan panggilan hidup adalah untuk menyenangkan hatiNya. Menjadi bagian kita untuk menundukkan diri kita dibawah otoritas Allah. Namun bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa. Kita adalah manusia yang memiliki kehendak dan kemampuan untuk bertindak tapi tetap ada batasannya.
Bukan menjadi hak kita untuk memaksakan kehendak kita yang terlaksana dengan cara natural dan supranatural, namun kehendak Allah yang terjadi. Sekarang kita melihat bahwa Allah menyatakan mujizat bagi kita yang tidak percaya agar kita percaya dan tidak menutup kemungkinan mujizat terjadi bagi kita yang percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Setiap pencobaan dan masalah yang kita hadapi tidak akan melebihi kekuatan kita sebab Allah maha tahu kemampuan setiap kita
Senin, 11 Juni 2012
Satu kata satu tindakan
Integritas yaitu satu kata satu tindakan, artinya apa yang dikatakan A maka yang dilakukan A. Sulit menerapkan hal ini karena kita terbiasa untuk berjanji tanpa memikirkan terlebih dahulu apakah kita sanggup menepati janji kita. Seringkali kita kecewa dengan mulut manis orang yang berjanji tapi menghindar untuk menepatinya. Kita pun demikian, karena tidak ingin melihat orang kecewa maka kita memberi harapan-harapan yang kelak tidak kita tepati. Kita kalah dibandingkan merpati yang tak pernah ingkar janji.
Orang yang tidak bisa dipegang kata-katanya akan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Maka keluarlah pepatah diam itu emas, lebih baik diam daripada salah berbicara bila tidak paham akan masalahnya. Kebanyakan kita ingin didengarkan pendapat kita, dihargai keinginan kita, tapi kita jarang dan tidak peduli dengan pendapat dan mungkin kebutuhan orang lain. Ada kepuasan bila unek-unek kita diungkapkan dan lebih puas lagi jika orang lain merespon seperti yang kita harapkan. Namun ada beban bila kita yang menjadi pendengar karena kita diharapkan ikut merespon apa yang orang lain ungkapkan.
Kita ingin menjadi pembicara, seakan akan kita memiliki banyak pemikiran yang baik dan berguna bagi diri kita sendiri namun melibatkan orang lain. Kita ingin orang lain mengikuti apa yang kita bicarakan. Seperti kita mengharapkan orang lain memperlakukan kita, maka kita pun seharusnya memperlakukan mereka. Ketika kita ingin didengarkan maka kita pun bersedia mendengarkan orang lain. Ada hubungan timbal balik.
Perkataan kita harus kita pertanggung jawabkan sepenuhnya. Ketika kita ingin dipercaya oleh orang lain, maka kita harus berkata-kata yang benar dan lebih penting lagi, kita melakukan apa yang kita katakan. Terlebih saat ini kita melihat pemimpin-pemimpin keluarga, masyarakat, pemerintah banyak berkata-kata tapi tanpa tindakan. Siapa pun bisa berkata-kata tetapi tidak semuanya bisa melakukan apa yang dikatakannya.
Sekarang ini kita miskin orang-orang yang memiliki integritas yang baik, lebih banyak kita menemukan orang-orang yang bermuka dua seperti pemain sandiwara yang memerankan orang lain. Kepura-puraan bukan ketulusan yang banyak kita temui. Kita pun demikian, tanpa sadar terlibat didalamnya. Orang lain yang menilai kita, apakah kita memiliki integritas yang baik?
Kita bisa belajar dari hal-hal sederhana, berfikir panjang sebelum berkata-kata, berani menepati janji walaupun rugi, bertindak hati-hati dan selalu ingat bahwa ada Tuhan yang maha tahu apa yang kita perbuat.
Kita didalam kuasa Tuhan yang sanggup menolong kita yang mau belajar dan berusaha melakukan yang baik dan benar. Katakan apa yang kita pastikan itu baik dan benar. Maka kita juga yang akan menikmati hasilnya. Kata-kata tanpa perbuatan adalah sia-sia.
Orang yang tidak bisa dipegang kata-katanya akan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Maka keluarlah pepatah diam itu emas, lebih baik diam daripada salah berbicara bila tidak paham akan masalahnya. Kebanyakan kita ingin didengarkan pendapat kita, dihargai keinginan kita, tapi kita jarang dan tidak peduli dengan pendapat dan mungkin kebutuhan orang lain. Ada kepuasan bila unek-unek kita diungkapkan dan lebih puas lagi jika orang lain merespon seperti yang kita harapkan. Namun ada beban bila kita yang menjadi pendengar karena kita diharapkan ikut merespon apa yang orang lain ungkapkan.
Kita ingin menjadi pembicara, seakan akan kita memiliki banyak pemikiran yang baik dan berguna bagi diri kita sendiri namun melibatkan orang lain. Kita ingin orang lain mengikuti apa yang kita bicarakan. Seperti kita mengharapkan orang lain memperlakukan kita, maka kita pun seharusnya memperlakukan mereka. Ketika kita ingin didengarkan maka kita pun bersedia mendengarkan orang lain. Ada hubungan timbal balik.
Perkataan kita harus kita pertanggung jawabkan sepenuhnya. Ketika kita ingin dipercaya oleh orang lain, maka kita harus berkata-kata yang benar dan lebih penting lagi, kita melakukan apa yang kita katakan. Terlebih saat ini kita melihat pemimpin-pemimpin keluarga, masyarakat, pemerintah banyak berkata-kata tapi tanpa tindakan. Siapa pun bisa berkata-kata tetapi tidak semuanya bisa melakukan apa yang dikatakannya.
Sekarang ini kita miskin orang-orang yang memiliki integritas yang baik, lebih banyak kita menemukan orang-orang yang bermuka dua seperti pemain sandiwara yang memerankan orang lain. Kepura-puraan bukan ketulusan yang banyak kita temui. Kita pun demikian, tanpa sadar terlibat didalamnya. Orang lain yang menilai kita, apakah kita memiliki integritas yang baik?
Kita bisa belajar dari hal-hal sederhana, berfikir panjang sebelum berkata-kata, berani menepati janji walaupun rugi, bertindak hati-hati dan selalu ingat bahwa ada Tuhan yang maha tahu apa yang kita perbuat.
Kita didalam kuasa Tuhan yang sanggup menolong kita yang mau belajar dan berusaha melakukan yang baik dan benar. Katakan apa yang kita pastikan itu baik dan benar. Maka kita juga yang akan menikmati hasilnya. Kata-kata tanpa perbuatan adalah sia-sia.
Kamis, 24 Mei 2012
Miskin
Kita pasti marah kalau disebut miskin karena dianggap sebagai penghinaan. Kita sering mengasumsikan miskin sebagai kekurangan materi. Tidak ada orang yang mau hidup miskin termasuk mereka yang dikategorikan golongan tidak mampu alias miskin. Kita berusaha untuk belajar menjadi orang pintar sehingga mendapatkan pekerjaan yang baik dan kita tidak menjadi miskin. Kita menabung selagi kita bisa bekerja agar nanti kelak ketika kita sudah tidak bekerja, kita tetap memiliki uang alias tidak miskin.
Namun miskin bukan saja berbicara mengenai materi atau uang. Lebih dari itu, banyak hal yang kita tidak sadari kalau kita sebenarnya miskin. Miskin belas kasihan, miskin pengetahuan, miskin kesabaran, dan masih banyak lagi yang mengurangi nilai kita sebagai manusia. Kita kekurangan alias miskin akan hal-hal yang penting dalam hidup ini. Kita seringkali mengejar kekayaan materi dunia ini untuk keinginan yang tidak pernah bisa terpuaskan. Ketika kita sudah kaya, kita melakukan tindakan korupsi agar bertambah kaya, menimbun harta untuk beberapa keturunan dengan cara yang tidak benar, padahal kita sebenarnya sangat miskin.
Miskin akan beryukur atas berkat yang kita peroleh akan membuat kita menjadi manusia serakah dan jauh dari damai sejahtera. Kita mungkin dapat memperoleh kekayaan materi dengan cara yang tidak benar tetapi kita tidak bisa menikmatinya sebab kita akan selalu dikejar ketidakpuasan dan ketakutan akan hukuman. Baik hukuman di dunia ini dan di dunia setelah kita mati.
Masing-masing kita memiliki kemiskinan yang harus kita perbaiki. Kalaupun kita kaya secara materi maka seharusnya kesempatan kita untuk memperkaya karakter kita semakin terbuka. Kalaupun kita miskin secara materi maka bukan menjadi alasan untuk kita menjadi miskin secara karakter, justru ada kebahagian jika kita kaya dalam kemiskinan kita karena bukan kekuatan kita untuk menjadi kaya tetapi kuasa Tuhan yang menjadikannya.
Namun miskin bukan saja berbicara mengenai materi atau uang. Lebih dari itu, banyak hal yang kita tidak sadari kalau kita sebenarnya miskin. Miskin belas kasihan, miskin pengetahuan, miskin kesabaran, dan masih banyak lagi yang mengurangi nilai kita sebagai manusia. Kita kekurangan alias miskin akan hal-hal yang penting dalam hidup ini. Kita seringkali mengejar kekayaan materi dunia ini untuk keinginan yang tidak pernah bisa terpuaskan. Ketika kita sudah kaya, kita melakukan tindakan korupsi agar bertambah kaya, menimbun harta untuk beberapa keturunan dengan cara yang tidak benar, padahal kita sebenarnya sangat miskin.
Miskin akan beryukur atas berkat yang kita peroleh akan membuat kita menjadi manusia serakah dan jauh dari damai sejahtera. Kita mungkin dapat memperoleh kekayaan materi dengan cara yang tidak benar tetapi kita tidak bisa menikmatinya sebab kita akan selalu dikejar ketidakpuasan dan ketakutan akan hukuman. Baik hukuman di dunia ini dan di dunia setelah kita mati.
Masing-masing kita memiliki kemiskinan yang harus kita perbaiki. Kalaupun kita kaya secara materi maka seharusnya kesempatan kita untuk memperkaya karakter kita semakin terbuka. Kalaupun kita miskin secara materi maka bukan menjadi alasan untuk kita menjadi miskin secara karakter, justru ada kebahagian jika kita kaya dalam kemiskinan kita karena bukan kekuatan kita untuk menjadi kaya tetapi kuasa Tuhan yang menjadikannya.
Senin, 21 Mei 2012
Mementingkan diri sendiri
Kita cenderung untuk mementingkan diri sendiri, kita tidak peduli dengan sekitar kita. Ketika keselamatan kita terancam, maka kita akan melarikan diri daripada repot-repot menyelamatkan orang lain. Ketika kita senang, kita menikmatinya sendiri dan ketika kita susah, kita iri hati dengan kesenangan orang lain. Kita ingin orang lain susah dan kita hidup senang. Ketika kita berbuat baik, kita mengharapkan dilihat dan dipuji orang lain, ketika kita melakukan kesalahan, kita ingin orang lain memaafkan kita namun ketika orang lain merugikan kita, kita ingin segera membalasnya setimpal bahkan mungkin lebih.
Begitulah sedikit gambaran kehidupan kita di bumi ini. Hanya sebagian sedikit orang yang memiliki hati yang tulus mengasihi sesamanya dan memiliki hati yang luas untuk memaafkan. Diperlukan pengorbanan baik secara fisik maupun mental untuk menjalaninya. Hal itu tidak bisa terjadi secara instan karena perlu waktu dan proses yang harus dilalui. Kalau terjadi sesaat maka itu hanyalah tipuan yang bersifat sementara. Dengan kekuatan manusia, tidak seorang pun sanggup melakukannya. Kita memerlukan Tuhan yang memampukan kita untuk tidak hidup untuk diri sendiri. Sebab Tuhan telah memberikan teladan yaitu memberikan hidupnya bagi kita.
Kita manusia yang egois telah dikasihi oleh Tuhan Yesus yang telah mati menebus kita agar kita beroleh hidup yang kekal. Kasih inilah yang membentuk karakter kita menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Semakin kita menyadari kasih Tuhan, semakin kita dapat melepaskan kepentingan kita ganti kepentingan orang lain. Hati kita diubahkan dari hati yang keras menjadi hati yang lemah lembut yang tidak tahan melihat penderitaan orang lain. Kita mau mengasihi karena Tuhan telah mengasihi kita. Apa yang kita perbuat kepada sesama kita akan diperhitungkan seperti kita melakukannya kepada Tuhan.
Pengorbanan kita tidak mungkin mengalahkan pengorbanan Tuhan kepada kita. Dunia ini miskin dengan belas kasihan, yang terjadi hari-hari ini adalah kekerasan, ketamakan, kejahatan, kebohongan dan penghujatan kepada Tuhan yang benar. Ketika kita mulai melepaskan kepentingan kita, kemungkinan besar kita akan mengalami kerugian, tetapi kita tidak akan kehilangan kasih dan damai sejahtera karena Tuhan yang adalah kasih dan damai sejahtera itu ada di dalam kita dan tidak seorangpun bisa mengambilnya dari kita. Kasih mengalahkan kejahatan sebab Tuhan itu kasih dan membenci kejahatan. Akar kejahatan adalah mementingkan diri sendiri.
Apa yang kita perbuat bukanlah urusan kita dengan sesama melainkan urusan kita dengan Tuhan pada akhirnya, sebab itu pikirkanlah baik-baik sebelum kita bertindak.
Begitulah sedikit gambaran kehidupan kita di bumi ini. Hanya sebagian sedikit orang yang memiliki hati yang tulus mengasihi sesamanya dan memiliki hati yang luas untuk memaafkan. Diperlukan pengorbanan baik secara fisik maupun mental untuk menjalaninya. Hal itu tidak bisa terjadi secara instan karena perlu waktu dan proses yang harus dilalui. Kalau terjadi sesaat maka itu hanyalah tipuan yang bersifat sementara. Dengan kekuatan manusia, tidak seorang pun sanggup melakukannya. Kita memerlukan Tuhan yang memampukan kita untuk tidak hidup untuk diri sendiri. Sebab Tuhan telah memberikan teladan yaitu memberikan hidupnya bagi kita.
Kita manusia yang egois telah dikasihi oleh Tuhan Yesus yang telah mati menebus kita agar kita beroleh hidup yang kekal. Kasih inilah yang membentuk karakter kita menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Semakin kita menyadari kasih Tuhan, semakin kita dapat melepaskan kepentingan kita ganti kepentingan orang lain. Hati kita diubahkan dari hati yang keras menjadi hati yang lemah lembut yang tidak tahan melihat penderitaan orang lain. Kita mau mengasihi karena Tuhan telah mengasihi kita. Apa yang kita perbuat kepada sesama kita akan diperhitungkan seperti kita melakukannya kepada Tuhan.
Pengorbanan kita tidak mungkin mengalahkan pengorbanan Tuhan kepada kita. Dunia ini miskin dengan belas kasihan, yang terjadi hari-hari ini adalah kekerasan, ketamakan, kejahatan, kebohongan dan penghujatan kepada Tuhan yang benar. Ketika kita mulai melepaskan kepentingan kita, kemungkinan besar kita akan mengalami kerugian, tetapi kita tidak akan kehilangan kasih dan damai sejahtera karena Tuhan yang adalah kasih dan damai sejahtera itu ada di dalam kita dan tidak seorangpun bisa mengambilnya dari kita. Kasih mengalahkan kejahatan sebab Tuhan itu kasih dan membenci kejahatan. Akar kejahatan adalah mementingkan diri sendiri.
Apa yang kita perbuat bukanlah urusan kita dengan sesama melainkan urusan kita dengan Tuhan pada akhirnya, sebab itu pikirkanlah baik-baik sebelum kita bertindak.
Kamis, 10 Mei 2012
Mujizat
Ketika kita mengalami masalah yang pelik, seringkali kita mengharapkan adanya mujizat terjadi agar masalah tersebut secepatnya berlalu. Ketika kita melihat orang lain mengalami mujizat, kita iri dengan mereka, seakan-akan mereka adalah orang pilihan yang berhak mengalami mujizat. Namun jika kita mendengar kisah mereka sebelum mengalami mujizat, kita akan terkejut karena sebelum mereka mengalami mujizat, ada rangkaian kisah yang menyakitkan yang harus mereka alami. Mungkin kita tidak sanggup menghadapinya jika kita ada di pihak mereka saat itu. Memang hanya orang pilihan yang sanggup untuk menghadapi masalah besar yang akan menerima mujizat besar jika mereka bertahan.
Tidak mungkin kita membunuh seekor nyamuk dengan bom atom, begitulah kita yang bermimpi mendapatkan mujizat tanpa masalah. Tidak ada orang yang mau mencari masalah kecuali orang itu memang bermasalah. Mujizat masih terjadi hingga saat ini. Mujizat adalah salah satu campur tangan Tuhan ketika kita berserah kepadaNya. Kalaupun tidak terjadi mujizat, pasti ada rencana yang indah dibalik semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Tuhan tetap mengasihi kita dengan adanya atau tidak adanya mujizat. Tuhan lebih tahu yang terbaik buat kita. Kalau mujizat membuat kita menjadi baik maka akan terjadi, itupun kalau kita siap menghadapi masalah terlebih dahulu. Kalau mujizat membuat kita menjadi sombong, maka lebih baik tidak perlu terjadi dalam hidup kita.
Kita hanya perlu percaya bahwa ada Tuhan yang mengatur dan memelihara hidup kita. Masalah besar dan kecil, kita hadapi tidak sendirian. Kita tidak perlu berputus asa ketika masalah yang kita hadapi tidak selesai juga. Kita masih bergumul menghadapinya dan kenyataannya selama kita hidup, kita akan bertemu dengan masalah. Mujizat bukan tujuan utama hidup kita, bukan karena kita tidak mau bertahan lebih lama lagi, karena kalaupun kita bertahan dan bertekun, itu pun mujizat yang terjadi dalam hidup kita. Kalau kita mengalami mujizat, kita patut bersyukur kepada Tuhan dan kita lebih mengasihiNya, kalau mujizat tidak terjadi, kita pun patut beryukur kepada Tuhan dan lebih mengasihiNya karena di dalam Tuhan ada pengharapan yang membuat kita kuat menjalani hidup ini.
Tidak mungkin kita membunuh seekor nyamuk dengan bom atom, begitulah kita yang bermimpi mendapatkan mujizat tanpa masalah. Tidak ada orang yang mau mencari masalah kecuali orang itu memang bermasalah. Mujizat masih terjadi hingga saat ini. Mujizat adalah salah satu campur tangan Tuhan ketika kita berserah kepadaNya. Kalaupun tidak terjadi mujizat, pasti ada rencana yang indah dibalik semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Tuhan tetap mengasihi kita dengan adanya atau tidak adanya mujizat. Tuhan lebih tahu yang terbaik buat kita. Kalau mujizat membuat kita menjadi baik maka akan terjadi, itupun kalau kita siap menghadapi masalah terlebih dahulu. Kalau mujizat membuat kita menjadi sombong, maka lebih baik tidak perlu terjadi dalam hidup kita.
Kita hanya perlu percaya bahwa ada Tuhan yang mengatur dan memelihara hidup kita. Masalah besar dan kecil, kita hadapi tidak sendirian. Kita tidak perlu berputus asa ketika masalah yang kita hadapi tidak selesai juga. Kita masih bergumul menghadapinya dan kenyataannya selama kita hidup, kita akan bertemu dengan masalah. Mujizat bukan tujuan utama hidup kita, bukan karena kita tidak mau bertahan lebih lama lagi, karena kalaupun kita bertahan dan bertekun, itu pun mujizat yang terjadi dalam hidup kita. Kalau kita mengalami mujizat, kita patut bersyukur kepada Tuhan dan kita lebih mengasihiNya, kalau mujizat tidak terjadi, kita pun patut beryukur kepada Tuhan dan lebih mengasihiNya karena di dalam Tuhan ada pengharapan yang membuat kita kuat menjalani hidup ini.
Kamis, 03 Mei 2012
Kesabaran
Kita menginginkan hidup kita berhasil. Keberhasilan memerlukan kesabaran. Kesabaran berarti melewati suatu proses untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Seringkali kita mau proses yang cepat tapi mau hasilnya memuaskan. Kita mau berhasil dalam pekerjaan kita tapi kita kadangkala tidak mau bersabar untuk menjalani masalah dan kesulitan yang pasti ada. Kita mencari jalan tersingkat mungkin jika ada untuk meraih keberhasilan. Padahal lewat masalah dan kesulitan hidup, pasti ada pelajaran yang kita dapatkan.
Ketika kita masih kecil, kita belajar berjalan, kadangkala tejatuh dan merasa sakit, namun lewat saat terjatuh itu kita belajar bagaimana berjalan yang baik. Kita belajar bersabar untuk terus mencoba berjalan sampai akhirnya kita bisa berjalan bahkan berlari. Kesabaran akan memberikan hasil karena didalam kesabaran terdapat kepercayaan bahwa usaha yang dilakukannya akan berhasil. Kesabaran akan menghidarkan kita dari masalah yang lebih besar.
Petani dengan sabar menabur benih dengan tekun dan akan menuai hasil panennya. Sabar berarti aktif melakukan bukan pasrah tanpa usaha apa-apa. Kesabaran menghadapi tekanan, masalah, dan tantangan hidup akan membuat kita semakin kuat untuk mencapai keberhasilan. Tidak ada jalan singkat untuk berhasil. Semua sudah ada aturannya dan kita diwajibkan untuk menjalaninya. Seperti kata pepatah semua indah pada waktunya dan orang sabar disayang Tuhan. Orang yang disayang Tuhan pasti menuruti apa yang dikatakanNya.
Ketika kita masih kecil, kita belajar berjalan, kadangkala tejatuh dan merasa sakit, namun lewat saat terjatuh itu kita belajar bagaimana berjalan yang baik. Kita belajar bersabar untuk terus mencoba berjalan sampai akhirnya kita bisa berjalan bahkan berlari. Kesabaran akan memberikan hasil karena didalam kesabaran terdapat kepercayaan bahwa usaha yang dilakukannya akan berhasil. Kesabaran akan menghidarkan kita dari masalah yang lebih besar.
Petani dengan sabar menabur benih dengan tekun dan akan menuai hasil panennya. Sabar berarti aktif melakukan bukan pasrah tanpa usaha apa-apa. Kesabaran menghadapi tekanan, masalah, dan tantangan hidup akan membuat kita semakin kuat untuk mencapai keberhasilan. Tidak ada jalan singkat untuk berhasil. Semua sudah ada aturannya dan kita diwajibkan untuk menjalaninya. Seperti kata pepatah semua indah pada waktunya dan orang sabar disayang Tuhan. Orang yang disayang Tuhan pasti menuruti apa yang dikatakanNya.
Minggu, 29 April 2012
Bertobat
Bertobat berarti berbalik dari jalan yang salah dan berjalan ke jalan yang benar. Jika kita mengaku telah bertobat tetapi tidak melakukan apa-apa, maka kita belum bertobat. Kita tidak bisa berdiri diatas dua perahu karena akan terjatuh ketika perahu mulai berjalan, terlebih lagi berjalan berbeda arah. Seringkali kita harus berjuang melawan kebiasaan lama yang membuat kita merasa nyaman dan mudah untuk dilakukan karena ketika kita bertobat, kita berjalan melawan arus.
Kegagalan bisa terjadi ketika kita mulai berjalan di jalan yang benar, tidak mengherankan ada yang kembali lagi ke jalan yang lama. Pertobatan memakan waktu seumur hidup kita. Sebab itu tidak mudah menjalani hidup ini dan tidak mengherankan kalau masalah akan datang silih berganti. Lewat masalah hidup kita dibentuk agar semakin kuat dan dewasa.
Ketika kita berkomitmen untuk bersikap benar, kita harus melangkah sesuai dengan iman kita. Melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat. Mengapa harus melakukan yang baik? Karena jika kita tidak melakukan yang baik maka kita akan cenderung melakukan yang jahat. Ketika kita membiarkan kejahatan terjadi berarti kita ikut melakukan yang jahat. Mengapa menjauhi yang jahat? Karena kita tidak kebal dengan kejahatan. Kita bisa menjadi pelaku atau korban kejahatan. Ketika kita menjauhi kejahatan, maka kita kemungkinan besar akan terluput dari kejahatan. Kejahatan cenderung untuk mendekati kita.
Memang ada beberapa hal yang tidak bisa kita hindari, seperti keluarga atau lingkungan yang memberi peran besar untuk mempengaruhi sikap kita. Kita menginginkan keluarga atau lingkungan yang harmonis, tapi tidak mudah untuk mendapatkannya. Sebab itu pertobatan dimulai dari diri sendiri yang secara sadar memilih yang baik bagi dirinya dan orang lain akan merasakan kebaikan kita.
Kita perlu mendekatkan diri kepada hal-hal yang membantu pertumbuhan rohani kita. Kita belajar dari kitab suci dan melakukannya dengan ketekunan dan ketaatan. Pertobatan berbicara tentang hubungan kita dengan Tuhan dan dampaknya kepada sesama kita. Kita tidak bisa melihat Tuhan dengan mata rohani kita, namun ketika kita melakukan hal yang baik terhadap sesama kita, kita bisa merasakan damai sejahtera yang berasal dari Tuhan.
Kita tidak mungkin mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan ketika kita tidak mengasihi sesama kita yang kelihatan. Pertobatan menuntun kepada perubahan hidup, semakin hari semakin baik hidup kita kalau kita mau melakukannya.
Kegagalan bisa terjadi ketika kita mulai berjalan di jalan yang benar, tidak mengherankan ada yang kembali lagi ke jalan yang lama. Pertobatan memakan waktu seumur hidup kita. Sebab itu tidak mudah menjalani hidup ini dan tidak mengherankan kalau masalah akan datang silih berganti. Lewat masalah hidup kita dibentuk agar semakin kuat dan dewasa.
Ketika kita berkomitmen untuk bersikap benar, kita harus melangkah sesuai dengan iman kita. Melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat. Mengapa harus melakukan yang baik? Karena jika kita tidak melakukan yang baik maka kita akan cenderung melakukan yang jahat. Ketika kita membiarkan kejahatan terjadi berarti kita ikut melakukan yang jahat. Mengapa menjauhi yang jahat? Karena kita tidak kebal dengan kejahatan. Kita bisa menjadi pelaku atau korban kejahatan. Ketika kita menjauhi kejahatan, maka kita kemungkinan besar akan terluput dari kejahatan. Kejahatan cenderung untuk mendekati kita.
Memang ada beberapa hal yang tidak bisa kita hindari, seperti keluarga atau lingkungan yang memberi peran besar untuk mempengaruhi sikap kita. Kita menginginkan keluarga atau lingkungan yang harmonis, tapi tidak mudah untuk mendapatkannya. Sebab itu pertobatan dimulai dari diri sendiri yang secara sadar memilih yang baik bagi dirinya dan orang lain akan merasakan kebaikan kita.
Kita perlu mendekatkan diri kepada hal-hal yang membantu pertumbuhan rohani kita. Kita belajar dari kitab suci dan melakukannya dengan ketekunan dan ketaatan. Pertobatan berbicara tentang hubungan kita dengan Tuhan dan dampaknya kepada sesama kita. Kita tidak bisa melihat Tuhan dengan mata rohani kita, namun ketika kita melakukan hal yang baik terhadap sesama kita, kita bisa merasakan damai sejahtera yang berasal dari Tuhan.
Kita tidak mungkin mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan ketika kita tidak mengasihi sesama kita yang kelihatan. Pertobatan menuntun kepada perubahan hidup, semakin hari semakin baik hidup kita kalau kita mau melakukannya.
Jumat, 27 April 2012
Penguasaan diri
Kita diciptakan dengan berbagai karakter yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh keturunan, keluarga, lingkungan dan berbagai macam hal.Ada yang mudah marah, sabar, cuek, sembrono, semua terlihat bila kita hidup bersamanya. Kita biasanya akan mencari teman-teman yang tidak terlalu jauh berbeda dengan karakter kita.Namun kita akan selalu dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda karakter dan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana kita berada.
Keberadaan kita bisa mempengaruhi lingkungan dan kehidupan kita. Kita bisa membuat lingkungan kita menjadi menyenangkan atau tidak. Penguasaan diri sangat penting untuk dipupuk setiap saat agar kita terhindar dari hal-hal yang merugikan kita. Berfikir panjang sebelum melakukan dan berkata sesuatu adalah tindakan bijaksana. Tidak semua apa yang kita pikirkan baik untuk dikatakan atau dilakukan karena tidak semua orang bisa menerimanya.
Memang tidak menyenangkan untuk menguasai diri jika kita bisa melakukannya tetapi kita memilih untuk tidak melakukannya. Penguasaan diri erat kaitannya dengan emosi kita. Kita bisa berbicara secara baik-baik kepada seseorang daripada berbicara secara kasar hanya untuk menarik perhatiannya. Kita bisa menahan emosi untuk bersabar antri di jalan yang macet daripada berebut jalan yang bisa menyebabkan keadaan bertambah kacau.
Masih banyak contoh penguasaan diri yang harusnya kita terapkan dalam menjalani peran kita masing-masing.
Mengapa penguasaan diri baik untuk dilakukan? Karena segala sesuatu ada aturannya. Kita tidak bisa semena-mena berbuat dan berkata-kata, terlebih kepada orang lain dan diri sendiri. Kita bisa merubah situasi menjadi baik atau buruk. Kitalah yang menentukan, sebagai mahluk yang paling tinggi derajatnya dibandingkan ciptaan Tuhan lainnya, kita diberi hikmat dan akal budi untuk mencerminkan sikap sesuai dengan derajat kita.
Jika kita adalah anak raja, maka sikap kita harus mencerminkan sebagai anak raja bukan anak gembala. Anak raja memiliki hak dan kewajiban sebagai anak raja, demikian juga anak gembala memiliki hak dan kewajiban sebagai anak gembala. Secara universal, kita adalah ciptaan Tuhan yang memiliki hak dan kewajiban sebagai ciptaan Tuhan. Sejatinya sejak kecil kita diajarkan moral yang baik agar menjadi orang baik.
Penguasaan diri tidak sama dengan berpura-pura karena penguasaan diri akan memberi dampak yang baik dan bersifat panjang sedangkan berpura-pura hanya bersifat sesaat saja dan biasanya akan terbongkar aslinya suatu saat. Penguasaan diri untuk kebaikan dan berpura-pura untuk kebohongan.Belajar menguasai diri sendiri sebelum kita dikuasai oleh orang lain. Kita memiliki kebebasan untuk menguasai diri kita dengan kemauan dan tekad yang kuat.
Orang yang menguasai diri mengasihi dirinya karena dia tahu dirinya berharga dan tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang akan merugikan dirinya. Bahkan dia menjadi teladan bagi orang lain dan hidupnya menjadi berkat bagi sesamanya.
Keberadaan kita bisa mempengaruhi lingkungan dan kehidupan kita. Kita bisa membuat lingkungan kita menjadi menyenangkan atau tidak. Penguasaan diri sangat penting untuk dipupuk setiap saat agar kita terhindar dari hal-hal yang merugikan kita. Berfikir panjang sebelum melakukan dan berkata sesuatu adalah tindakan bijaksana. Tidak semua apa yang kita pikirkan baik untuk dikatakan atau dilakukan karena tidak semua orang bisa menerimanya.
Memang tidak menyenangkan untuk menguasai diri jika kita bisa melakukannya tetapi kita memilih untuk tidak melakukannya. Penguasaan diri erat kaitannya dengan emosi kita. Kita bisa berbicara secara baik-baik kepada seseorang daripada berbicara secara kasar hanya untuk menarik perhatiannya. Kita bisa menahan emosi untuk bersabar antri di jalan yang macet daripada berebut jalan yang bisa menyebabkan keadaan bertambah kacau.
Masih banyak contoh penguasaan diri yang harusnya kita terapkan dalam menjalani peran kita masing-masing.
Mengapa penguasaan diri baik untuk dilakukan? Karena segala sesuatu ada aturannya. Kita tidak bisa semena-mena berbuat dan berkata-kata, terlebih kepada orang lain dan diri sendiri. Kita bisa merubah situasi menjadi baik atau buruk. Kitalah yang menentukan, sebagai mahluk yang paling tinggi derajatnya dibandingkan ciptaan Tuhan lainnya, kita diberi hikmat dan akal budi untuk mencerminkan sikap sesuai dengan derajat kita.
Jika kita adalah anak raja, maka sikap kita harus mencerminkan sebagai anak raja bukan anak gembala. Anak raja memiliki hak dan kewajiban sebagai anak raja, demikian juga anak gembala memiliki hak dan kewajiban sebagai anak gembala. Secara universal, kita adalah ciptaan Tuhan yang memiliki hak dan kewajiban sebagai ciptaan Tuhan. Sejatinya sejak kecil kita diajarkan moral yang baik agar menjadi orang baik.
Penguasaan diri tidak sama dengan berpura-pura karena penguasaan diri akan memberi dampak yang baik dan bersifat panjang sedangkan berpura-pura hanya bersifat sesaat saja dan biasanya akan terbongkar aslinya suatu saat. Penguasaan diri untuk kebaikan dan berpura-pura untuk kebohongan.Belajar menguasai diri sendiri sebelum kita dikuasai oleh orang lain. Kita memiliki kebebasan untuk menguasai diri kita dengan kemauan dan tekad yang kuat.
Orang yang menguasai diri mengasihi dirinya karena dia tahu dirinya berharga dan tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang akan merugikan dirinya. Bahkan dia menjadi teladan bagi orang lain dan hidupnya menjadi berkat bagi sesamanya.
Kamis, 26 April 2012
Kesempatan
Masing-masing kita diberikan waktu sama yaitu 24 jam sehari. Kita bisa menggunakannya dengan berbagai hal, tidur, bekerja, berekreasi, dan berbagai macam aktifitas termasuk melamun. Waktu terus berjalan dan tidak pernah menunggu kita, dia terus melaju sesuai kodratnya. Kadang-kadang kita kekurangan waktu sehingga tidak semua rencana yang kita susun terlaksana sesuai keinginan kita. Sering penyesalan datang karena kita lalai menggunakan waktu yang ada.
Waktu yang kita miliki adalah kesempatan yang tidak mungkin terulang lagi. Mungkin ada orang yang beruntung sembuh dari penyakit parah atau orang lolos dari kecelakaan dianggap sebagai orang yang dianugerahkan second life atau kesempatan hidup kedua.Namun sebenarnya bukan kesempatan hidup kedua, karena dia tidak mengulang hidupnya melainkan melanjutkan hidupnya atau lebih tepat disebut second chance yaitu kesempatan kedua.
Kita yang masih hidup sekarang juga memiliki kesempatan kedua, artinya kita masih memiliki kesempatan untuk berbuat sesuatu. Semakin tambah umur kita seharusnya kita lebih memperhatikan keadaan hidup kita karena semakin kecil kesempatan yang kita miliki.Sebagai orang yang beriman, kita percaya bahwa ada kehidupan dibalik kematian kita. Keadaan kita setelah kematian ditentukan oleh perbuatan yang kita lakukan sekarang. Kita mengenal pengajaran umum bahwa orang yang berbuat jahat sekarang akan masuk ke neraka setelah dia mati dan sebaliknya orang yang berbuat baik akan masuk ke sorga.
Sebagai orang yang percaya Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat atau yang disebut orang Kristen, kita percaya bahwa keselamatan atau sorga hanya diperoleh di dalam Yesus. Sebab kita percaya hanya Yesus yang bisa membawa kita sampai ke sorga bukan perbuatan baik kita. Sebab kita sebagai manusia tidak mungkin sanggup berbuat baik sampai akhir hidup kita. Hanya Pemilik sorga yang sanggup membawa kita ke tempat Dia berada, dan Yesus mau melakukannya asalkan kita percaya kepadaNya.
Sebagai orang percaya, kita diberikan tanggung jawab untuk dilakukan selama kita masih hidup di dunia ini. Kita harus hidup sesuai dengan apa yang Dia perintahkan. Kita diberikan kesempatan untuk melakukan kehendakNya selama kita masih hidup, bukan setelah mati. Setelah mati, kita beristirahat dan menantikan pengadilan terakhir, kita akan menerima upah atas pekerjaan yang kita lakukan di dunia.
Kita tidak pernah tahu kapan waktu kita berakhir, hanya Dia yang tahu. Umur kita atau kesempatan kita hidup tidak ditentukan oleh kehendak kita. Sebab itu bijaksanalah menjalani hidup ini. Berjaga-jagalah senantiasa agar kita tidak kehilangan kesempatan yang berharga ini hanya karena kita mau hidup sesuka hati.
Bukan karena kita tidak bisa tetapi karena kita tidak mau hidup diluar perintahNya.
Marilah kita mengisi setiap kesempatan dengan hidup takut akan Dia. Tuhan Yesus akan menolong kita yang menghargai dan menggunakan kesempatan yang Dia beri dengan sebaik-baiknya.
Waktu yang kita miliki adalah kesempatan yang tidak mungkin terulang lagi. Mungkin ada orang yang beruntung sembuh dari penyakit parah atau orang lolos dari kecelakaan dianggap sebagai orang yang dianugerahkan second life atau kesempatan hidup kedua.Namun sebenarnya bukan kesempatan hidup kedua, karena dia tidak mengulang hidupnya melainkan melanjutkan hidupnya atau lebih tepat disebut second chance yaitu kesempatan kedua.
Kita yang masih hidup sekarang juga memiliki kesempatan kedua, artinya kita masih memiliki kesempatan untuk berbuat sesuatu. Semakin tambah umur kita seharusnya kita lebih memperhatikan keadaan hidup kita karena semakin kecil kesempatan yang kita miliki.Sebagai orang yang beriman, kita percaya bahwa ada kehidupan dibalik kematian kita. Keadaan kita setelah kematian ditentukan oleh perbuatan yang kita lakukan sekarang. Kita mengenal pengajaran umum bahwa orang yang berbuat jahat sekarang akan masuk ke neraka setelah dia mati dan sebaliknya orang yang berbuat baik akan masuk ke sorga.
Sebagai orang yang percaya Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat atau yang disebut orang Kristen, kita percaya bahwa keselamatan atau sorga hanya diperoleh di dalam Yesus. Sebab kita percaya hanya Yesus yang bisa membawa kita sampai ke sorga bukan perbuatan baik kita. Sebab kita sebagai manusia tidak mungkin sanggup berbuat baik sampai akhir hidup kita. Hanya Pemilik sorga yang sanggup membawa kita ke tempat Dia berada, dan Yesus mau melakukannya asalkan kita percaya kepadaNya.
Sebagai orang percaya, kita diberikan tanggung jawab untuk dilakukan selama kita masih hidup di dunia ini. Kita harus hidup sesuai dengan apa yang Dia perintahkan. Kita diberikan kesempatan untuk melakukan kehendakNya selama kita masih hidup, bukan setelah mati. Setelah mati, kita beristirahat dan menantikan pengadilan terakhir, kita akan menerima upah atas pekerjaan yang kita lakukan di dunia.
Kita tidak pernah tahu kapan waktu kita berakhir, hanya Dia yang tahu. Umur kita atau kesempatan kita hidup tidak ditentukan oleh kehendak kita. Sebab itu bijaksanalah menjalani hidup ini. Berjaga-jagalah senantiasa agar kita tidak kehilangan kesempatan yang berharga ini hanya karena kita mau hidup sesuka hati.
Bukan karena kita tidak bisa tetapi karena kita tidak mau hidup diluar perintahNya.
Marilah kita mengisi setiap kesempatan dengan hidup takut akan Dia. Tuhan Yesus akan menolong kita yang menghargai dan menggunakan kesempatan yang Dia beri dengan sebaik-baiknya.
Minggu, 22 April 2012
Krisis teladan
Kasus-kasus korupsi, kekerasan, dan pemasalahan moral sedang marak terjadi. Kejadian ini dilakukan oleh orang muda dan orang tua. Orang tua yang seharusnya memberi teladan kepada orang muda tidak melakukan tugasnya dengan baik. Orang muda yang kehilangan figur orang tua yang baik dengan cepatnya beradaptasi dengan lingkungan yang tidak baik akan menghasilkan pemberontakan hanya untuk mencari perhatian yang tidak didapatnya selama ini. Kita mungkin salah satu diantaranya, sebagai orang tua yang cuek atau anak muda yang mencari perhatian.
Semua kita memerlukan perhatian dari orang yang kita jadikan teladan hidup, kita mencontoh hidup mereka yang kita kagumi, kita ingin menjadi mereka yang kita idolakan. Itu terjadi secara alami dan bertahap. Semakin kita bertambah usia, semakin kita diharapkan menjadi dewasa dan bijaksana. Kita tidak ingin hidup kita menjadi sia-sia tanpa bermakna. Kita bisa tersentuh dengan pengalaman-pengalaman hidup orang-orang yang mampu mengubah sebagian orang. Kita mungkin berfikir darimana mereka memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang tidak semua orang dapat lakukan.
Ibu Kartini menjadi teladan bagi para wanita agar ikut melibatkan diri memajukan bangsa dari kegelapan pendidikan yang menghambat kemajuan para wanita untuk berkarya tanpa meninggalkan hakekatnya sebagai wanita. Wanita dan pria diciptakan untuk menjadi teman sekerja dengan kemampuan mereka masing-masing.
Semuanya memiliki tanggung jawab yang harus dilakukan.
Bagaimana dengan pemimpin bangsa kita? Sudahkah mereka menjadi teladan hidup bagi bangsa ini?
Generasi kita telah kehilangan teladan yang baik, namun kita tidak boleh menyerah. Kita yang harus memulainya dari sekarang. Kita memiliki tanggung jawab kepada generasi dibawah kita, kitalah yang akan menjadi teladan mereka. Apa yang akan terjadi kepada mereka di kemudian hari adalah apa yang telah kita berikan kepada mereka. Seperti pepatah, siapa yang menabur angin akan menuai badai.
Berikan teladan yang baik dengan perbuatan dan perkataan yang membangun. Krisis teladan akan teratasi jika kita mau melakukannya dari sekarang dengan menjadi teladan-teladan yang baik Mungkin kita pernah gagal dan kecewa dengan keadaan, namun jangan kehilangan semangat untuk bangkit kembali karena masih ada teladan-teladan hidup yang kita jumpai walaupun tidak banyak. Namun dapat menginspirasi kita yang masih memiliki hati nurani untuk berubah menjadi lebih baik.
Tuhan memberkati orang-orang yang mau bertobat dengan kekuatan dan kasihNya.
Semua kita memerlukan perhatian dari orang yang kita jadikan teladan hidup, kita mencontoh hidup mereka yang kita kagumi, kita ingin menjadi mereka yang kita idolakan. Itu terjadi secara alami dan bertahap. Semakin kita bertambah usia, semakin kita diharapkan menjadi dewasa dan bijaksana. Kita tidak ingin hidup kita menjadi sia-sia tanpa bermakna. Kita bisa tersentuh dengan pengalaman-pengalaman hidup orang-orang yang mampu mengubah sebagian orang. Kita mungkin berfikir darimana mereka memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang tidak semua orang dapat lakukan.
Ibu Kartini menjadi teladan bagi para wanita agar ikut melibatkan diri memajukan bangsa dari kegelapan pendidikan yang menghambat kemajuan para wanita untuk berkarya tanpa meninggalkan hakekatnya sebagai wanita. Wanita dan pria diciptakan untuk menjadi teman sekerja dengan kemampuan mereka masing-masing.
Semuanya memiliki tanggung jawab yang harus dilakukan.
Bagaimana dengan pemimpin bangsa kita? Sudahkah mereka menjadi teladan hidup bagi bangsa ini?
Generasi kita telah kehilangan teladan yang baik, namun kita tidak boleh menyerah. Kita yang harus memulainya dari sekarang. Kita memiliki tanggung jawab kepada generasi dibawah kita, kitalah yang akan menjadi teladan mereka. Apa yang akan terjadi kepada mereka di kemudian hari adalah apa yang telah kita berikan kepada mereka. Seperti pepatah, siapa yang menabur angin akan menuai badai.
Berikan teladan yang baik dengan perbuatan dan perkataan yang membangun. Krisis teladan akan teratasi jika kita mau melakukannya dari sekarang dengan menjadi teladan-teladan yang baik Mungkin kita pernah gagal dan kecewa dengan keadaan, namun jangan kehilangan semangat untuk bangkit kembali karena masih ada teladan-teladan hidup yang kita jumpai walaupun tidak banyak. Namun dapat menginspirasi kita yang masih memiliki hati nurani untuk berubah menjadi lebih baik.
Tuhan memberkati orang-orang yang mau bertobat dengan kekuatan dan kasihNya.
Langganan:
Postingan (Atom)